Hari Terakhir Lock-Up, Saham Gojek Tokopedia (GOTO) Sentuh All Time Low



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tersungkur 6,79% ke posisi Rp 151 pada akhir perdagangan Rabu (30/11). Level ini merupakan titik terendah yang pernah disentuh oleh GOTO.

Berdasarkan data RTI, sepanjang hari GOTO bergerak dalam rentang Rp 151 sampai Rp 170. Nilai transaksinya mencapai Rp 499,01 miliar dengan jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 3,17 miliar saham.

Adapun kapitalisasi GOTO mencapai Rp 178,84 triliun. Meski begitu investor asing tercatat melakukan beli bersih atau net buy sebesar Rp 28,75 miliar di seluruh pasar.


Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mencermati dari Elliott Wave, GOTO masih membentuk wave [v] dari C dengan estimasi support berdasarkan fibonacci projection terdekat ada di Rp 138 dan berikutnya Rp 114.

Baca Juga: Saham GOTO Masuk Radar Rekomendasi 3 Sekuritas, Ini Alasannya

"Artinya jika tekanan jual mereda di Rp 138 maka ada potensi terjadi rebound untuk menandakan akhir dari koreksi," jelas Ivan kepada Kontan, Rabu (30/11).

Sementara dari indikator MACD pada chart harian, lanjut Ivan, diharapkan terbentuk bullish divergence yang mengonfirmasi bahwa yang terbentuk saat ini memang struktur wave [v].

Seperti yang diketahui, hari ini, (30/11), merupakan hari terakhir periode penguncian saham alias lock-up period saham seri A GOTO. Adapun para pemegang saham seri A ini telah dikunci selama delapan bulan.

Menilik prospektus IPO GOTO, setidaknya ada 1,1 triliun saham seri A yang bukan merupakan milik pemegang saham dengan hak suara multipel. Diantaranya, Garibaldi Thohir sebesar 1,05 miliar saham dan Goto Peopleverse Fund sejumlah 106,9 miliar saham.

 
GOTO Chart by TradingView

Lalu ada SVF GT Subco (Singapore) Pte. Ltd. sebesar 103,1 miliar saham atau 8,71% dan Taobao China Holding Limited sebanyak 104,7 miliar atau 8,84% yang merupakan representasi Alibaba.

Kemudian sisanya pihak dengan kepemilikan kurang dari 5% sejumlah 745,6 miliar atau 62,96% dan kepemilikan masyarakat sebesar 40,6 miliar saham atau 3,43%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari