JAKARTA. Nikel Harita Group melalui anak perusahaannya PT Megah Surya Pertiwi (MSP) telah memulai pembangunan smelter. Megah Surya Pertiwi mulai melaksanakan acara peletakan batu pertama pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian nikel (smelter) senilai US$ 320.000.000 di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Kamis (11/6). Juru Bicara Harita Nickel Group Rakhmadi mengatakan pembangunan smelter ini akan berlangsung selama 24 bulan. "Teknologi yang digunakan berasal dari China dan merupakan teknologi mutakhir, kami berharap pembangunannya bisa lebih cepat,"ujar Rakhmadi kepada KONTAN, Jumat (12/6). Untuk investasi pembangunan smelter di Pulau Obi ini, Harita menggandeng sebuah Perusahaan BUMN dari Tiongkok Xinxing Ductile Iron Pipes Co, Ltd melalui anak perusahaannya XinXing Qiyun Investment Pte Ltd, dan Corsa Investments Pte. Ltd.
Harita mulai bangun smelter di Pulau Obi
JAKARTA. Nikel Harita Group melalui anak perusahaannya PT Megah Surya Pertiwi (MSP) telah memulai pembangunan smelter. Megah Surya Pertiwi mulai melaksanakan acara peletakan batu pertama pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian nikel (smelter) senilai US$ 320.000.000 di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Kamis (11/6). Juru Bicara Harita Nickel Group Rakhmadi mengatakan pembangunan smelter ini akan berlangsung selama 24 bulan. "Teknologi yang digunakan berasal dari China dan merupakan teknologi mutakhir, kami berharap pembangunannya bisa lebih cepat,"ujar Rakhmadi kepada KONTAN, Jumat (12/6). Untuk investasi pembangunan smelter di Pulau Obi ini, Harita menggandeng sebuah Perusahaan BUMN dari Tiongkok Xinxing Ductile Iron Pipes Co, Ltd melalui anak perusahaannya XinXing Qiyun Investment Pte Ltd, dan Corsa Investments Pte. Ltd.