KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harita Nickel belum akan melantai di bursa efek meskipun secara bisnis sudah mulai mapan untuk produksi feronikel. Saat ini, tambang nikel milik Harita Nickel sudah dijadikan proyek stretagis nasional (PSN). Tony H Gultom Direktur Operasi Harita Nickel mengatakan, saat ini pihaknya belum memikirkan untuk melantai di bursa. Sebab, Harita Nickel tengah menyelesaikan smelter nikel berkadar rendah di Pulau Obi dengan investasi US$ 1 miliar. "Kapasitas input bijih nikel saprolit (kadar 1,5%) sebesar 7,6 juta ton per tahun dengan produksi antara 365.000 ton per tahun," ungkap dia, Sabtu (6/11). Ia mengatakan, pihaknya juga memiliki izin usaha pertambangan (IUP) nikel yang dikelola anak usaha bernama Trimegah Bangun Persada dengan luas 4.247 ha.
Harita Nickel Geber Proyek Smelter, Soal Slag Nikel Masih Jadi Fokus Utama
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harita Nickel belum akan melantai di bursa efek meskipun secara bisnis sudah mulai mapan untuk produksi feronikel. Saat ini, tambang nikel milik Harita Nickel sudah dijadikan proyek stretagis nasional (PSN). Tony H Gultom Direktur Operasi Harita Nickel mengatakan, saat ini pihaknya belum memikirkan untuk melantai di bursa. Sebab, Harita Nickel tengah menyelesaikan smelter nikel berkadar rendah di Pulau Obi dengan investasi US$ 1 miliar. "Kapasitas input bijih nikel saprolit (kadar 1,5%) sebesar 7,6 juta ton per tahun dengan produksi antara 365.000 ton per tahun," ungkap dia, Sabtu (6/11). Ia mengatakan, pihaknya juga memiliki izin usaha pertambangan (IUP) nikel yang dikelola anak usaha bernama Trimegah Bangun Persada dengan luas 4.247 ha.