KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trimegah Bangun Persada Tbk (
NCKL) atau Harita Nickel akan melakukan aksi penambahan modal dengan menerbitkan saham baru. Ada dua opsi yang akan ditempuh NCKL. Pertama, NCKL akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias
private placement. Kedua, penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias
rights issue. NCKL akan menerbitkan 6,3 miliar saham baru dalam aksi
private placement. Jumlah ini setara 10% dari modal disetor dan ditempatkan.
Sementara dalam rights issue, NCKL akan menerbitkan 18,93 miliar saham. Jumlah ini setara 30% dari modal disetor dan ditempatkan.
Baca Juga: Harita Nickel (NCKL) Akan Terbitkan Saham Baru, Ini Dampaknya ke Kinerja Manajemen NCKL belum berkomentar banyak mengenai opsi penerbitan saham yang akan dilakukan. Yang jelas, aksi korporasi ini merupakan bagian dari upaya NCKL untuk memperkuat pertumbuhan dan pengembangan usaha yang berkelanjutan. “Keputusan untuk melaksanakan PMTHMETD atau Penawaran Umum Terbatas ini didasarkan pada rencana akhir terkait dengan pembelian saham pada perusahaan yang bergerak di bidang pemurnian bijih nikel atau perusahaan pertambangan lainnya,” terang Corporate Secretary Trimegah Bangun Persada Franssoka Sumarwi kepada Kontan.co.id, Kamis (29/2). Analis Samuel Sekuritas Indonesia Juan Harahap memproyeksi, dengan asumsi harga pelaksanaan Rp 870 per saham, NCKL dapat meraup dana hingga Rp 21,9 triliun dari
rights issue dan p
rivate placement, dengan potensi dilusi masing-masing sebesar 23,1% dan 9,1%. Dalam jangka pendek, Juan menakar aksi korporasi ini kemungkinan akan menekan
earnings per share (EPS) NCKL. Namun, hal ini akan membantu meningkatkan laba bersih NCKL dalam jangka panjang berkat adanya tambahan pendapatan dari smelter PT Obi Nickel Cobalt (ONC). Akan tetapi, untuk tahun ini dan tahun depan, Juan memangkas perkiraan laba NCKL sebesar masing-masing 31,3% dan 19,8%. Revisi turun ini sejalan dengan penurunan harga nickel pig iron (NPI).
Baca Juga: Harita Nickel (NCKL) Akan Tambah Modal, Private Placement Dinilai Lebih Menguntungkan Juan mencatat, harga NPI telah turun drastis dari rata-ratanya di 2023 yaknui US$ 13.950 per ton menjadi US$ 11.256 per ton dalam dua bulan pertama tahun 2024. Penurunan harga NPI ini terutama karena adanya kelebihan pasokan. Namun, Juan meyakini bahwa harga nikel telah mencapai titik terendahnya, terlebih jika melihat bahwa produsen di seluruh dunia telah mengurangi suplai akibat merosotnya harga. Juan merevisi turun proyeksi harga NPI untuk tahun ini sebesar 12,6% menjadi US$ 12.500 per ton dan sebesar 7,0% menjadi US$ 12.700 per ton untuk tahun 2025. Samuel Sekuritas masih mempertahankan
rating buy saham
NCKL, namun dengan target harga yang lebih rendah di level Rp 1.200 per saham. NCKL dinilai memiliki keunggulan dibandingkan pesaingnya, didukung oleh perluasan kapasitas dan biaya tunai yang rendah dan valuasi menarik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi