Harris Mempersempit Kesenjangan dengan Trump di Kalangan Suburban dan Kelas Menengah



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2024 sedang memasuki tahap yang semakin kompetitif, terutama setelah Kamala Harris, kandidat dari Partai Demokrat, berhasil mengikis keunggulan Donald Trump di kalangan pemilih suburban dan rumah tangga berpenghasilan menengah.

Sejak Presiden Joe Biden memutuskan untuk mengakhiri kampanyenya pada 21 Juli 2024, Harris mampu menarik dukungan yang signifikan dari dua kelompok demografis ini, memberikan prospek yang lebih cerah bagi Demokrat menjelang pemilihan pada 5 November 2024.

Meskipun begitu, persaingan tetap sangat ketat, dan hasil pemilihan akan sangat ditentukan oleh bagaimana Harris dan Trump memobilisasi pendukung mereka di kelompok kunci ini.

Peran Pemilih Suburban dalam Pemilu 2024


Suburbanites, atau penduduk pinggiran kota, yang mencakup sekitar setengah dari total pemilih AS, memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan hasil pemilu. Dalam pemilu 2020, Biden berhasil mengalahkan Trump di wilayah suburban dengan selisih sekitar enam persen.

Baca Juga: Keunggulan Kamala Harris atas Donald Trump Menyempit Menjadi 46% vs 43%

Namun, sebelum Biden mundur dari pemilihan ulang, Trump unggul atas Biden dengan perolehan suara 43% berbanding 40% di kalangan pemilih suburban berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada Juni dan Juli 2024. Hal ini menunjukkan tantangan yang dihadapi Biden dalam menggalang dukungan dari kelompok pemilih ini.

Namun, sejak Harris meluncurkan kampanyenya pada bulan Juli, ia mulai menutup kesenjangan tersebut. Menurut analisis jajak pendapat Reuters/Ipsos yang melibatkan lebih dari 6.000 pemilih terdaftar, Harris kini unggul atas Trump dengan perolehan 47% berbanding 41% di kalangan pemilih suburban pada bulan September dan Oktober.

Ini mencerminkan pergeseran sembilan poin ke arah Demokrat sejak Harris memasuki perlombaan.

Perubahan Sikap Pemilih Kelas Menengah

Pemilih dari rumah tangga berpenghasilan menengah, yaitu mereka yang berpenghasilan antara $50.000 hingga $100.000 per tahun, juga menunjukkan pergeseran dukungan dari Trump ke Harris.

Sebelum Biden mundur, Trump memimpin dengan selisih 44% berbanding 37% di kalangan kelompok ini, yang mencakup sekitar sepertiga dari populasi Amerika Serikat.

Namun, pada September dan Oktober, jajak pendapat menunjukkan bahwa Trump kini tertinggal dari Harris dengan perolehan suara 45% berbanding 43%, yang juga mencerminkan pergeseran sembilan poin ke arah Demokrat.

Baca Juga: Klaim Donald Trump Pernah Kunjungi Gaza Diragukan, Tak Ada Bukti Pendukung

Kelompok ini memainkan peran penting dalam pemilu sebelumnya, di mana Trump memenangkan mereka dengan selisih 52% berbanding 47% pada pemilu 2020, menurut analisis Pew Research Center.

Namun, pada tahun 2024, dukungan terhadap Harris menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam dinamika politik, terutama karena Harris berfokus pada isu-isu yang menyentuh kepentingan kelas menengah, seperti pertumbuhan ekonomi dan perlindungan terhadap demokrasi.

Isu Utama dalam Kampanye

Ekonomi tetap menjadi isu utama yang dipertimbangkan oleh pemilih dalam pemilihan ini. Dalam jajak pendapat yang dilakukan pada bulan Oktober 2024, 46% pemilih percaya bahwa Trump adalah kandidat yang lebih baik dalam menangani ekonomi, unggul delapan poin dari Harris yang memperoleh 38%.

Selain itu, Trump juga dianggap lebih terpercaya dalam menangani isu imigrasi dan kejahatan. Pada bulan Agustus, Trump menyampaikan kepada para pendukungnya bahwa dia adalah kandidat yang dapat menjaga keamanan pinggiran kota dan mencegah masuknya migran ilegal ke wilayah tersebut.

Sebaliknya, Harris menempatkan fokus yang besar pada janji-janji untuk memperkuat kelas menengah dalam pidatonya, yang telah terbukti efektif dalam mempersempit keunggulan Trump terkait isu inflasi dan ekonomi.

Harris juga lebih sering dipilih dalam jajak pendapat sebagai kandidat yang lebih baik dalam melindungi demokrasi dan menentang ekstremisme politik, yang menjadi isu penting bagi pemilih suburban yang lebih makmur.

Baca Juga: Trump Mengancam Pengenaan Tarif 200% pada Kendaraan Impor dari Meksiko

Dinamika Pemilih di Negara Bagian Kunci

Meskipun Harris saat ini memimpin dengan selisih kecil secara nasional, hasil pemilihan kemungkinan besar akan ditentukan oleh tujuh negara bagian kunci, yaitu Arizona, Michigan, Pennsylvania, North Carolina, Nevada, Wisconsin, dan Georgia. Negara-negara bagian ini telah menunjukkan persaingan yang sangat ketat dalam berbagai jajak pendapat.

Sebagai contoh, di Maricopa County, Arizona, yang merupakan salah satu wilayah suburban terpenting dalam pemilihan, Kamala Harris mendapatkan dukungan yang cukup kuat.

Salah satu pendukung Harris di wilayah tersebut, Sheila Lester, mengatakan bahwa ia lebih optimis terhadap Harris setelah mempelajari lebih banyak tentang kampanyenya, terutama terkait hak aborsi dan janji Harris untuk memperkuat kelas menengah.

Selanjutnya: Chatime Umumkan JKT48 Sebagai Brand Ambassador dalam Campaign Rayakan Orkestra Rasa

Menarik Dibaca: Rekomendasi Sektor Saham Menarik dari MAMI Di Era Suku Bunga Turun

Editor: Handoyo .