KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah survei terbaru di Iowa menunjukkan bahwa Kamala Harris kini unggul tiga poin dari Donald Trump, mengguncang prediksi bahwa negara bagian ini akan aman bagi Partai Republik. Survei Selzer yang dilakukan untuk surat kabar Des Moines Register menunjukkan Harris mendapat dukungan 47% dari pemilih yang kemungkinan, sementara Trump mendapatkan 44%.
Dampak dari Survei Selzer
Meskipun Iowa bukan salah satu dari tujuh negara bagian kunci dalam pemilihan 2024—yang meliputi negara bagian Rust Belt seperti Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania serta negara bagian Sun Belt seperti Georgia, North Carolina, Nevada, dan Arizona—hasil survei ini berpotensi merubah peta persaingan pemilihan.
Jika Harris mampu bersaing di Iowa, yang sebelumnya dimenangkan Trump pada 2016 dan 2020, hal ini dapat mempengaruhi dinamika pemilihan secara signifikan.
Baca Juga: Elon Musk Kritik Sistem Imigrasi AS: Mudah bagi Kriminal, Sulit bagi Pikiran Berbakat J Ann Selzer, presiden Selzer & Co, menyatakan, “Sangat sulit bagi siapa pun untuk mengatakan bahwa mereka melihat ini datang. Dia jelas telah melompat ke posisi terdepan.” Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan dukungan terutama didorong oleh suara wanita di negara bagian tersebut. Jika tren ini berlaku lebih luas, itu bisa menjadi sinyal penting, mengingat kampanye Harris yang berfokus pada mobilisasi pemilih perempuan pasca pembatalan hak aborsi oleh Mahkamah Agung AS yang dikuasai konservatif.
Reaksi dari Para Pengamat Politik
Reaksi di kalangan pengamat politik dan ahli survei didominasi oleh keterkejutan dan kejutan, meskipun ada juga yang mengingatkan bahwa kelompok survei lain masih menunjukkan Trump unggul di Iowa. David Axelrod, mantan penasihat senior Barack Obama, berkomentar, “Ini adalah survei yang mencengangkan. Tetapi Ann Selzer memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam meramalkan hasil pemilihan di negaranya. Wanita adalah pendorong lonjakan ini. Apa arti semua ini untuk negara?”
Baca Juga: Disanksi AS, Mantan Pejabat Bank Sentral Rusia Terpilih sebagai Dewan Eksekutif IMF Philip Bump, kolumnis Washington Post, menambahkan, “Ada margin kesalahan dalam setiap survei dan survei bisa menjadi outlier. Saya meragukan Harris akan memenangkan Iowa, tetapi Selzer sangat dihormati dan persaingan ketat di Iowa tidak mungkin terjadi, terutama jika pergeseran suara yang dilaporkan benar-benar ada.”
Peringatan dari Ahli Survei
Nate Silver, seorang ahli survei terkemuka di AS, juga memberikan pandangannya.
Dia menyebut Selzer sebagai salah satu ahli survei dengan peringkat tertinggi dan mengindikasikan bahwa jika Harris memenangkan Iowa, kemungkinan besar dia juga akan berkinerja baik di Midwest, terutama di Michigan dan Wisconsin, yang bisa menjadikannya hampir pasti menang dalam Electoral College.
Baca Juga: Iran Bersiap Hadapi Kemenangan Trump, Khawatir Serangan Israel dan Sanksi Barat Namun, Silver memperingatkan bahwa survei lain yang dirilis pada hari yang sama masih menunjukkan Trump unggul sembilan poin di Iowa menurut Emerson poll. “Sangat berani untuk merilis survei ini. Ini tidak akan mengubah proyeksi kami karena ada survei Iowa lain yang lebih menguntungkan untuk Trump. Tetapi saya tidak ingin bermain poker melawan Ann Selzer,” katanya.
Editor: Handoyo .