KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Aksi protes di Hong Kong sudah berlangsung selama sekitar 10 minggu dan belum ada tanda-tanda mau berakhir. Demonstrasi itu menganggu aktivitas ekonomi mengganggu penerbangan di bandara, dan menyebabkan volatilitas di pasar saham. Anjloknya pasar saham Hong Kong membuat nilai kekayaan miliarder Hong Kong tergerus. Menurut perkiraan Financial Times, nilai kekayaan 10 warga terkaya Hong Kong hangus lebih dari US$ 15 miliar sejak demonstrasi merebak di Hong Kong. Harta orang terkaya se-Hong Kong Li Ka-Shing, contohnya, menyusut US$ 3 miliar sejak Juli 2019 lalu, menurut hitungan Financial Times yang dikutip Business Insider. Sering disebut "Superman," miliarder berusia 90 tahun itu sekarang memiliki kekayaan bersih US$ 27 miliar.
Baca Juga: Demo Hong Kong menjalar ke Australia Menurut Forbes, Li, lahir di China tetapi pindah ke Hong Kong pada tahun 1940 untuk melarikan diri dari invasi Jepang. Ia memulai kariernya sebagai pekerja pabrik. Dia memupuk kekayaan dari bisnis pengembang real-estate dan investor pada operator pelabuhan dan operator telepon seluler CK Hutchison Holdings. Makin memanasnya demo di Hong Kong membuat Li Ka-Shing dan sejumlah miliarder lain menyerukan diakhiri aksi protes tersebut.