KONTAN.CO.ID - Kekayaan bersih Elon Musk kembali mencetak rekor baru. Pendiri SpaceX dan Tesla ini menjadi orang pertama di dunia yang memiliki kekayaan hingga US$ 600 miliar, seiring menguatnya spekulasi pasar terkait rencana penawaran saham perdana atau initial public offering SpaceX dalam waktu dekat. Lonjakan nilai kekayaan Musk terjadi di tengah meningkatnya valuasi sejumlah perusahaan yang berada di bawah kendalinya. SpaceX disebut tengah bersiap menuju pasar modal dengan valuasi yang sangat besar, sementara saham Tesla juga mencatat penguatan meski kinerja penjualan kendaraan listrik menghadapi tantangan.
Baca Juga: Saham Oracle Jatuh 11% – Kekayaan Ellison Turun ke US$258 Miliar Perkembangan ini menempatkan Musk kembali di pusat perhatian investor global, terutama terkait dampaknya terhadap pasar modal, sektor teknologi, serta dinamika industri luar angkasa dan kendaraan listrik.
SpaceX Jadi Faktor Utama Lonjakan Kekayaan
Lonjakan kekayaan Elon Musk tidak terlepas dari valuasi SpaceX yang melonjak signifikan. Perusahaan eksplorasi antariksa swasta tersebut dikabarkan tengah mempersiapkan IPO dengan valuasi mencapai US$ 800 miliar. Musk diketahui memiliki sekitar 42% saham SpaceX, sehingga kenaikan valuasi perusahaan ini berdampak langsung pada total kekayaannya. Forbes mencatat, valuasi tersebut berpotensi menambah kekayaan Musk sekitar US$ 168 miliar, sehingga total nilai kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 677 miliar pada pertengahan Desember waktu Amerika Serikat. Angka ini menempatkan Musk jauh di atas tokoh teknologi dan bisnis global lainnya. Mengutip laporan
Reuters, Musk sebelumnya juga menjadi orang pertama yang melampaui kekayaan US$ 500 miliar pada Oktober lalu. Sejak itu, sentimen pasar terhadap aset aset utamanya terus menguat, terutama setelah muncul laporan mengenai rencana SpaceX melantai di bursa pada tahun depan.
Kontribusi Tesla Masih Signifikan
Selain SpaceX, saham Tesla tetap menjadi salah satu pilar utama kekayaan Musk. Ia tercatat memiliki sekitar 12% saham produsen kendaraan listrik tersebut. Sepanjang tahun ini, saham Tesla telah naik sekitar 13%, meskipun perusahaan menghadapi perlambatan penjualan di sejumlah pasar utama. Pada perdagangan terbaru, saham Tesla melonjak hampir 4% dalam satu hari. Kenaikan ini terjadi setelah Musk menyampaikan bahwa Tesla sedang menguji layanan robotaxi tanpa pengawas keselamatan di kursi penumpang depan. Pernyataan tersebut kembali memicu optimisme investor terhadap strategi jangka panjang Tesla di bidang kendaraan otonom dan kecerdasan buatan. Langkah Tesla mengembangkan teknologi robotaxi juga dinilai relevan dengan ambisi Musk untuk mengubah perusahaan otomotif tersebut menjadi pemain utama di sektor AI dan robotika. Arah transformasi ini menjadi salah satu alasan investor tetap mempertahankan minat terhadap saham Tesla, meski tekanan bisnis jangka pendek masih berlangsung.
Tonton: BMKG Ungkap Penyebab Angin Kencang yang Melanda Jakarta dan Sekitarnya Paket Gaji dan Dukungan Pemegang Saham
Pada November lalu, pemegang saham Tesla menyetujui paket kompensasi senilai US$ 1 triliun untuk Elon Musk. Paket tersebut disebut sebagai yang terbesar dalam sejarah korporasi global. Persetujuan ini menunjukkan kuatnya dukungan investor terhadap visi Musk, sekaligus mempertegas peran sentralnya dalam strategi jangka panjang Tesla. Persetujuan paket gaji tersebut juga mencerminkan keyakinan pemegang saham bahwa nilai perusahaan akan terus meningkat seiring ekspansi Tesla ke sektor teknologi lanjutan. Namun, besarnya paket kompensasi ini juga menjadi sorotan di kalangan analis tata kelola perusahaan, mengingat implikasinya terhadap struktur insentif dan kepentingan pemegang saham minoritas.
xAI Perkuat Portofolio Bisnis Musk
Di luar SpaceX dan Tesla, Musk juga mendapat tambahan dorongan dari perusahaan kecerdasan buatan miliknya, xAI. Perusahaan ini dilaporkan sedang dalam tahap pembicaraan lanjutan untuk menghimpun pendanaan ekuitas baru senilai US$ 15 miliar dengan valuasi sekitar US$ 230 miliar. Jika pendanaan tersebut terealisasi, posisi Musk sebagai pemegang saham utama xAI akan semakin memperkuat portofolio kekayaannya.
Kehadiran xAI juga mempertegas fokus Musk pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan, yang saat ini menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News