KONTAN.CO.ID - Para ahli geologi di China menemukan indikasi endapan emas super-raksasa di bawah ladang emas Wangu, Kabupaten Pingjiang, Provinsi Hunan. Sistem geologi yang terkubur tersebut diperkirakan mengandung lebih dari 1.000 metrik ton emas, dengan sekitar 300 ton di antaranya sudah terindikasi berada pada kedalaman sekitar 2.000 meter di bawah permukaan tanah. Melansir Ecoticias.com, jika temuan ini terkonfirmasi, Wangu berpotensi masuk dalam jajaran penemuan emas terbesar yang pernah dilaporkan, dengan nilai estimasi mencapai 600 miliar yuan atau sekitar US$ 85,2 miliar (per 21 Desember 2025). Angka tersebut memang mencolok, namun para peneliti menegaskan bahwa ini bukan berarti uang yang siap dicairkan. Estimasi sumber daya pada tahap awal masih bergantung pada hasil pengeboran, pencatatan inti batuan, dan pemodelan geologi. Angkanya bisa naik atau turun seiring bertambahnya data pengeboran yang mengisi celah antara zona kaya emas dan batuan berkadar rendah. Bahkan, ScienceAlert mengingatkan bahwa klaim sebagai “yang terbesar di dunia” belum dapat diverifikasi sepenuhnya.
Harta Karun di Kedalaman 3.000 Meter: China Temukan Indikasi Emas Raksasa
KONTAN.CO.ID - Para ahli geologi di China menemukan indikasi endapan emas super-raksasa di bawah ladang emas Wangu, Kabupaten Pingjiang, Provinsi Hunan. Sistem geologi yang terkubur tersebut diperkirakan mengandung lebih dari 1.000 metrik ton emas, dengan sekitar 300 ton di antaranya sudah terindikasi berada pada kedalaman sekitar 2.000 meter di bawah permukaan tanah. Melansir Ecoticias.com, jika temuan ini terkonfirmasi, Wangu berpotensi masuk dalam jajaran penemuan emas terbesar yang pernah dilaporkan, dengan nilai estimasi mencapai 600 miliar yuan atau sekitar US$ 85,2 miliar (per 21 Desember 2025). Angka tersebut memang mencolok, namun para peneliti menegaskan bahwa ini bukan berarti uang yang siap dicairkan. Estimasi sumber daya pada tahap awal masih bergantung pada hasil pengeboran, pencatatan inti batuan, dan pemodelan geologi. Angkanya bisa naik atau turun seiring bertambahnya data pengeboran yang mengisi celah antara zona kaya emas dan batuan berkadar rendah. Bahkan, ScienceAlert mengingatkan bahwa klaim sebagai “yang terbesar di dunia” belum dapat diverifikasi sepenuhnya.