Hartadinata Abadi akan menambah 100 gerai emas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menyiapkan sejumlah rencana ekspansi pada tahun ini. Pemilik gerai ritel emas ini berencana menambah jumlah gerai hingga mencapai sekitar 100 gerai pada tahun ini.

Hingga 2019 mendatang, HRTA berencana membuka 200 gerai di Indonesia dengan pendanaan Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar. Saat ini, emiten produsen emas perhiasan ini telah memiliki 22 gerai.

Jumlah gerai ini jauh lebih banyak dibanding sebelum HRTA mencatatkan sahamnya di BEI pada 21 Juni 2017. Sebelum initial public offering (IPO), Hartadinata hanya memiliki tujuh gerai.


Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto mengatakan, untuk membuka satu gerai toko emas skala menengah, HRTA membutuhkan investasi Rp 3 miliar. Sementara untuk gerai toko menengah ke atas memerlukan Rp 20 miliar.

Ia mengatakan, margin mengelola ritel sendiri berkisar 15%-20%. "Sementara jika menjual kepada wholesaler, margin perusahaan hanya 9%-10%," ungkap Sandra saat berkunjung ke kantor redaksi KONTAN, Kamis (15/3).

Saat ini, HRTA fokus mengembangkan pasar baru di luar Jawa. Sasaran yang dibidik antara lain wilayah Sumatra dan Madura. Pada Oktober tahun lalu, HRTA bekerja sama dengan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan telah membuka gerai di beberapa wilayah, di antaranya di Makassar.

Saat ini, gerai milik HRTA yang ada di luar Jawa hanya berlokasi di Batam. Dalam waktu dekat, HRTA akan menambah satu gerai lagi di Batam dan dua gerai di Madura.

Berbeda dengan ritel lain, Sandra mengatakan, di setiap wilayah, perilaku pembeli berbeda-beda. Sehingga saat ini HRTA banyak melakukan studi pasar terlebih dulu sebelum ekspansi ke wilayah di Indonesia.

Saat ini, kontribusi dari gerai ritel HRTA belum besar, yakni masih 10%. Adapun mayoritas pendapatan masih disumbangkan penjualan secara wholesale. Ke depan, HRTA berharap bisa menambah kontribusi dari ritel. Total produksi emas HRTA saat ini sebesar 700 kilogram per bulan, dari kapasitas produksi 2.500 kg per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati