Hartadinata Abadi (HRTA) mencetak kinerja mengilap di semester I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perhiasaan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mencatatkan kinerja yang positif pada semester I 2019. Melansir laporan keuangan yang dirilis Selasa (30/7), penjualan neto HRTA naik 15,69% year on year (yoy) dari yang sebelumnya Rp 1,53 triliun pada semester I 2018 menjadi Rp 1,77 triliun.

Penjualan bersihnya terdiri dari penjualan perhiasan dan logam mulia yakni grosir berkontribusi sebanyak 80% atau sebesar Rp 1,56 triliun. Perolehan ini juga naik 16,42% dari tahun sebelumnya. Kemudian penjualan perhiasan dari toko sebesar Rp 202,2 miliar dan imbalan waralaba sebesar Rp 2,88 miliar.

Baca Juga: Kurang Yakin Dengan Prospek Emas, Simak Proyeksi Kinerja Hartadinata (HRTA)


Adapun beban pokok penjualannya naik menjadi Rp 1,6 triliun sehingga laba bruto yang dihasilkan pada tengah tahun ini sebesar Rp 168,46 miliar atau naik 15,84% yoy.

Nah, dengan perolehan pendapatan yang tumbuh cukup baik dan laba kotor yang juga naik, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk ikut terkerek 17,35% yoy menjadi Rp 86,38 miliar dari yang sebelumnya Rp 73,61 miliar pada semester I 2018.

Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) akuisisi 90% saham Aurum Digital Internusa

Pada tengah tahun ini HRTA mencatatkan aset sebesar Rp 1,85 triliun yang naik 20% yoy dari sebelumnya Rp 1,53 triliun pada Desember 2019. Adapun jumlah liabilitasnya juga tumbuh hingga 58,7% yoy menjadi Rp 705,65 miliar.

Asal tahu saja pada April 2019 lalu HRTA baru saja menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) syariah Mudharabah I Hartadinata Abadi Senilai Rp 250 miliar untuk mendukung ekspansi gerainya.

Jadi yang membuat liabilitas HRTA melonjak karena naiknya biaya beban yang masih harus dibayar sebesar Rp 8,5 miliar, utang dividen Rp 32,23 miliar, serta MTN sebesar Rp 250 miliar yang akan jatuh tempo pada 23 April 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati