Hartadinata akan lakukan aksi korporasi untuk danai ekspansi tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) tahun ini akan menginjak pedal gas ekspansi. Asal tahu saja perusahaan menargetkan memiliki 100 gerai perhiasan emas. Oleh karena itu, perusahaan sudah berancang-ancang untuk investasi.

Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk mengatakan untuk gerai ACC membutuhkan investasi Rp 2 miliar-Rp 3 miliar per gerai. Oleh karena itu tahun ini kebutuhan investasi mencapai Rp 300 miliar untuk merealisasikan target ekspansi gerai.

"Ekspansi ACC itu sekitar Rp 300 miliar, tetapi ekspansi ACC itu larinya ke (utilisasi) produksi perhiasan kami juga kan," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/4).


Sedangkan untuk tahun depan, perusahaan juga menargetkan untuk menambah 100 gerai, sehingga pada akhir tahun 2019 total jumlah gerai perusahaan mencapai 200 gerai. Oleh karena itu perusahaan akan melakukan aksi korporasi untuk mendanai ekspansi.

"Dananya kami mungkin akan segera corporate action, kami belum bisa buka. Tunggu keterbukaan informasi ya. ACC itu Rp 2 miliar-Rp 3 miliar itu ACC semua, ada 40% coba franchise. Bisa keluarkan MTN dan obligasi, itu kami butuh dana Rp 300 miliar," jelas Sandra. Asal tahu saja sampai Mei 2018, gerai ACC akan berjumlah 26 gerai, sedangkan untuk Claudia Perfect Jewelry dan Celine Jewelry sebanyak lima gerai. Disamping itu, perusahaan punya lebih dari 600 gerai mitra yang tersebar diseluruh wilayah.

Penambahan gerai ritel ini juga merupakan langkah yang ditempuh perusahaan untuk meningkatkan utilisasi pabrik. "Utilisasi itu sekitar 16% seiring dengan pertumbuhan toko kami itu sebetulnya realisasi produksi naik. Itu kan kami suplai barang dari pabrik kami sendiri," jelas Sandra

Asal tahu saja, saat ini HRTA memiliki empat pabrik yang berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Total kapasitas maksimum keempatnya bisa mencapai 2.500 kilogram per bulan atau mencapai 30 ton per tahun.

Salah satu penyebab utilisasi belum tinggi selain karena pertumbuhan gerai ritel juga dikarenakan bahan baku. Pasalnya untuk mencapai kapasitas bahan baku mencapai 90% emas murni membutuhkan modal yang besar.

Namun Sandra bilang saat ini untuk market share produksi, perusahaan sudah mencuil porsi di level 12?%-15% setiap tahunnya. Harapannya pertumbuhan gerai akan berimbas pada produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi