KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (
HRTA) akan fokus untuk menyasar pasar ekspor di tahun 2023. Saat ini HRTA sudah merambah ekspor produk perhiasan emasnya ke India. “Saat ini masih India, ke depannya kita akan fokus untuk menjajaki potensi pasar ekspor,” kata Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto kepada Kontan.co.id, Jumat (24/3). Sandra mengaku awalnya HTRA belum tertarik untuk merambah pasar ekspor. Namun dengan melihat peluang yang ditawarkan pada Hartadinata Abadi, pihaknya langsung mengeksekusi pilihan tersebut.
Baca Juga: Ekspor Emas ke India, Hartadinata (HRTA) Genjot Penjualan di 2023 “Ekspor ini juga kita sedang siapkan betul-betul supaya kita tidak hanya mengekspor ke satu negara saja, tapi kita akan luaskan market ke negara lain,” kata Sandra. Saat ini HRTA melakukan kerjasama untuk ekspor perhiasan emas ke India secara eksklusif dengan Kundan Care Product LTD (Kundan), perusahaan manufaktur, refinery dan eksportir produk emas, perak, dan energi terbesar di India. Posisi Kundan tidak diragukan lagi di India, maklum saja perusahaan ini mendapatkan penghargaan sertifikasi dari Pemerintah India sebagai Four Star Export House, yang dinilai berhasil berkontribusi aktif terhadap perdagangan internasional India.
Dalam catatan Kontan.co.id, hingga pertengahan Maret 2023 HRTA telah membukukan penjualan ekspor perhiasan emas sebesar US$ 19 juta. Sementara itu nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar US$ 25 juta sampai US$ 31 juta per-bulan terhadap pendapatan konsolidasian HRTA. Hartadinata mengaku optimistis aktivitas ekspornya akan meningkatkan pertumbuhan bisnisnya di tahun 2023. HRTA menargetkan tambahan penjualan sebesar 400kg – 500kg emas per-bulan dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6% kepada Kundan yang dimulai dari bulan Maret 2023. Hal tersebut akan memperkuat posisi HRTA sebagai perusahaan perhiasan emas dan emas batangan paling terintegrasi dari industri antara (midstream) hingga industri hilir (downstream) di Indonesia. Hilirisasi menjadi kunci untuk dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi bagi produk emas, dimana pada akhirnya berkontribusi positif bagi penopang devisa Indonesia. Ekspor perhiasan dan emas batangan telah menjadi komoditas nomor wahid yang menopang ekspor non-migas Indonesia saat ini. HRTA optimistis dapat berkontribusi aktif melayani negeri dan menjadi kebanggaan bangsa dalam Industri emas di Indonesia.
Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Lakukan Ekspor Perdana Perhiasan Emas Keberhasilan ekspor ini juga mendapat dukungan penuh dari perbankan pelat merah, dimana PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi Mandated Lead Arranger & Bookrunner (MLAB) untuk pendanaan sindikasi kepada HRTA senilai Rp2,4 triliun pada 27 Desember 2022. Pinjaman sindikasi ini menjadi pencapaian milestone yang penting dalam meningkatkan corporate image HRTA, dimana saat ini berhasil mendapatkan kepercayaaan untuk menjadi salah satu eksportir perhiasan emas berskala internasional.
Sebelumnya HRTA mengaku membidik penjualan dari produk emas dan perhiasannya sebesar Rp 9,5 triliun hingga Rp 10 triliun di tahun 2023. Perseroan memproyeksikan penjualan produk emas batangan dan produk perhiasannya masing-masing akan berkontribusi sebesar 50%. Strategi bisnis yang juga terus dijalankan HRTA adalah dengan menambah gerai baru. Perseroan menargetkan untuk dapat mengoperasikan 100 gerai di tahun 2023. Dari 80 gerai yang ada, tahun ini perseroan akan menambah 20 gerai baru. Untuk merealisasikan ini, perseroan telah menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp 50 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi