Hartadinata (HRTA) Kembali Ekspor Perhiasan Emas ke India



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) kembali melakukan ekspor ke India. Pada Rabu (17/1), perusahaan manufaktur perhiasan emas dan emas batangan terintegrasi ini melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan RKD Solutions.

RKDS merupakan Perusahaan Kemitraan yang berasal dari Hyderabad, India yang telah berpengalaman dalam bisnis perdagangan internasional sejak 1998.

Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto mengatakan, kerjasama ekspor perhiasan emas ke India tersebut berjangka waktu dari 17 Januari 2024 sampai 31 Desember 2024. RKDS melakukan pemesanan perhiasan emas sebanyak 160 kg per bulan atau total pemesanan sebanyak 1,92 ton yang akan dipenuhi dalam jangka waktu kontrak kerjasama.


Nilai transaksi tersebut diperkirakan sebesar US$ 113,51 juta atau setara dengan Rp 1,77 triliun.

Baca Juga: Harga Emas Diprediksi Rekor Lagi di 2024, Hartadinata Abadi (HRTA) Siap Mengail Cuan

Sandra optimistis penambahan partner ekspor dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis HRTA di 2024.

“RKDS telah menjadi partner ekspor ke-4 yang material dalam perjalanan bisnis ekspor HRTA, yang membuktikan kepercayaan dari partner atas reputasi bisnis  HRTA di pasar Internasional,” terang Sandra, Sabtu (20/1).

Selain itu, ekspor perhiasan emas memberikan nilai tambah bagi komoditas emas Indonesia yang dapat mendorong peningkatan kontribusi pendapatan Negara. Dengan pencapaian strategis yang telah dilakukan, HRTA semakin memperkuat posisi sebagai Perusahaan perhiasan emas dan emas batangan paling terintegrasi dari industri antara (midstream) hingga industri hilir (downstream) di Indonesia

Managing Partner RKDS, Rajesh Kolawar juga menyampaikan komitmennya untuk dapat mendukung HRTA dalam mengembangkan ekspansi bisnis ekspor.

RKDS memiliki keahlian dalam aktivitas ekspor-impor dari negara – negara di ASEAN, Korea Selatan, Ghana dan Peru. Rajesh juga menambahkan bahwa RKDS telah menjadi pionir untuk aktivitas ekspor perhiasan emas dari Indonesia ke India sejak tahun 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari