Hartadinata membidik 15% pasar perhiasan



BANDUNG. PT Hartadinata Abadi menargetkan pangsa pasar 15% tahun ini dengan target produksi antara 700 kilogram (kg) sampai 750 kg per bulan. Tahun lalu, produsen perhiasan emas asal kota Bandung ini mengklaim, menguasai 10% pangsa pasar perhiasan emas di Indonesia.

Sandra Sunanto, Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi, bilang, target membesarkan pangsa pasar tersebut setelah melihat potensi kenaikan permintaan perhiasan emas. Untuk menjangkau konsumen lebih banyak, tahun ini Hartadinata Abadi akan berekspansi ke pasar online atau daring. "Sebelum akhir tahun ini, kami sudah bisa launching e-commerce milik sendiri," kata Sandra, dalam kunjungan Pabrik perhiasan PT Hartadinata Abadi di Bandung, Selasa (28/2).

Selama ini, Hartadinata Abadi mengandalkan penjualan di toko offline. Hingga tahun 2016, PT Hartadinata Abadi memiliki jaringan distribusi lewat 600 peritel perhiasan di seluruh Indonesia. Selain mitra, Hartadinata Abadi mengembangkan jaringan toko sendiri dengan tiga nama toko berbeda.


Pertama, toko perhiasan bernama ACC, yang berjumlah tujuh unit gerai dengan segmen pasar menengah ke bawah. Kedua, gerai bernama Celine yang menyasar segmen menengah yang kini ada dua gerai. Dan ketiga adalah gerai Claudia, menyasar segmen pasar kelas atas, kini berjumlah dua gerai.

Soal produksi, Hartadinata Abadi saat ini memiliki empat pabrik dengan luas total 10.000 meter persegi (m2). Dari empat pabrik tersebut, tiga pabrik mengandalkan ketelatenan tangan manusia yang memproduksi gelang, cincin, dan rantai kalung.

Satu dari empat pabrik Hartadinata Abadi mengandalkan produksi melalui kerja mesin bernama Pabrik Saphire. Cuncun Muliawan, Direktur Produksi Hartadinata Abadi, menyatakan, untuk membangun pabrik perhiasan dengan mesin, membutuhkan investasi sekitar Rp 20 miliar.

Dari 50.000 desain produk perhiasan Hartadinata Abadi, yang terlaris adalah gelang bangkok dan gelang sisik naga dengan kontribusi hampir 40%. Pembelinya kebanyakan masyarakat pesisir Jawa.

Pasar terbesar Hartadinata ada di Jawa Barat dengan kontribusi 40%, sisanya luar Jawa Barat dengan kontribusi 60%. Selain buka toko online sendiri, Hartadinata akan menambah toko fisik di Bandung dan Jakarta tahun ini.

Perlu diketahui, PT Hartadinata Abadi mengawali bisnis toko emas ACC pada tahun 1998. Memasuki 2003, Ferriyady Hartadinata selaku Komisaris Utama Hartadinata Abadi melebarkan sayap bisnis produksi dengan mengoperasikan modern casting cincin dan gelang. Sejak itulah, bisnis Hartadinata berkilau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini