Harum Energy (HRUM) Bidik Peningkatan Kinerja Sektor Nikel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) membidik peningkatan kinerja dari lini bisnis nikel.

Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara mengungkapkan, pihaknya menargetkan peningkatan kinerja keuangan dari lini bisnis batubara dan nikel.

"Kontribusi dari sektor nikel terhadap laba bersih Perseroan diharapkan akan meningkat cukup signifikan pada tahun 2023, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ungkap Ray kepada Kontan, Senin (20/2).


Ray melanjutkan, kontribusi dari sektor nikel bakal ditopang dari smelter pertama PT Infei Metal Industry (IMI) yang telah beroperasi sejak April tahun lalu. Pada tahun ini smelter tersebut ditargetkan beroperasi dengan kapasitas penuh sehingga turut mendorong kontribusi pada kinerja HRUM tahun ini.

Baca Juga: Bisnis Nikel Mulai Sumbang Pendapatan Harum Energy (HRUM)

Kontribusi lainnya bakal ditopang dari investasi HRUM pada smelter kedua di PT Westrong Metal Industry yang ditargetkan beroperasi komersil pada kuartal IV 2023.

"Kapasitas produksi tahunan smelter ini dua kali lebih besar dari smelter IMI," jelas Ray.

Dari sisi batubara, HRUM menargetkan produksi mencapai 5 juta ton pada tahun ini.

Ray menjelaskan, batubara masih memiliki prospek yang cukup baik untuk tahun ini. Meskipun diprediksi terjadi koreksi harga, Ray memastikan harga untuk tahun ini masih akan relatif tinggi jika dibandingkan rata-rata 5 tahun belakangan.

Selain itu, permintaan pasar domestik dan ekspor diyakini bakal turut menjaga pergerakan harga batubara pada tahun ini. Sementara itu, terkait lini bisnis nikel, Ray mengungkapkan, nikel memiliki potensi sebagai bahan baku untuk berbagai produk turunan lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

"Perusahaan optimistis dengan prospek industri nikel dan berharap permintaan global untuk nikel dapat bertumbuh pesat di masa mendatang," terang Ray.

Demi memuluskan rencana bisnis tahun ini, HRUM mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) mencapai US$ 52 juta. Sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan sarana produksi area tambang nikel.

 
HRUM Chart by TradingView

Sedangkan sebagian untuk penambahan properti pertambangan batubara, pembelian kendaraan, pembelian alat berat hingga pemeliharaan kapal tunda dan tongkang. HRUM membukukan laba bersih senilai US$ 237,43 juta per kuartal ketiga 2022.

Bila dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun lalu, laba bersih HRUM melejit 532,54%. Laba bersih HRUM periode Januari-September 2021 hanya US$ 37,53 juta. Dus, laba bersih per saham dasar HRUM ikut terkerek menjadi US$ 0,01844 dari sebelumnya hanya US$ 0,00297.

Adapun, kenaikan laba bersih HRUM sejalan dengan kenaikan pendapatan. Per akhir September 2022, HRUM membukukan pendapatan senilai US$ 702,79 juta. Realisasi ini melesat 241,91% dari realisasi pendapatan pada periode yang sama tahun 2021 yang hanya US$ 205,54 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .