KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (
HRUM) memasang mode ekspansif tahun ini. Emiten pertambangan ini menargetkan kenaikan produksi batubara hingga sekitar 25% dari realisasi tahun lalu. Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan, target ini dipasang dengan ekspektasi kondisi pasar batubara yang membaik seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi akibat pengaruh pandemi yang mulai berkurang. Adapun realisasi produksi batubara HRUM di tahun 2020 berada di bawah 3 juta ton. Ray menuturkan, realisasi produksi batubara tahun lalu mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya akibat kondisi pasar yang kurang baik.
“Di samping adanya pandemi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia,” terang Ray kepada Kontan.co.id, Minggu (14/2).
Baca Juga: Harum Energy (HRUM) Mengakuisisi Tambang Nikel Senilai US$ 80,32 Juta Di tahun 2021, HRUM menganggarkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) sekitar US$ 7 juta. Dana ini berasal dari kas internal dan akan digunakan untuk penambahan properti pertambangan batubara, pembelian alat berat dan prasarana tambang batubara, serta pemeliharaan kapal tunda dan tongkang. Ray mengatakan, tahun lalu serapan capex HRUM mencapai sekitar 93% dari alokasi capex yang dianggarkan pada tahun tersebut, yakni sekitar US$ 8 juta. Adapun manajemen HRUM mengusahakan kenaikan produksi untuk meraih manfaat dari kenaikan harga batubara di awal tahun ini yang diharapkan dapat terus berlanjut.
Akuisisi saham perusahaan nikel
HRUM juga cukup getol dalam melakukan diversifikasi usaha ke segmen non batubara. Awal Februari 2021, HRUM mengumumkan telah mengakuisisi 24.287 saham PT Position milik Aquila Nickel Pte Ltd melalui anak usahanya yakni, PT Tanito Harum Nickel. Adapun jumlah saham tersebut setara dengan 51% dari modal yang ditempatkan dalam PT Position, dengan transaksi harga jual beli senilai US$ 80,32 juta. PT Position merupakan perusahaan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia dan memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk komoditas nikel. Ray menyebut, akuisisi saham dari PT Position merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengembangkan dan mendiversifikasi kegiatan usaha. Ray menyebut, dana untuk akuisisi ini seluruhnya berasal dari dana internal perusahaan.
Baca Juga: Emiten Batubara Meraup Berkah Kenaikan Permintaan dari China Jelang Imlek HRUM meyakini bahwa komoditas nikel memiliki prospek jangka panjang yang baik. “Ditopang dengan tingkat konsumsi komoditas tersebut yang diproyeksikan akan terus bertumbuh di masa depan,” terang Ray.
Meski demikian, saat ini emiten tambang batubara tersebut belum memiliki rencana untuk menambah porsi saham dalam PT Position. Pun, HRUM belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke komoditas selain nikel. Sebelumnya, HRUM juga sempat beberapa kali menambah kepemilikan sahamnya di Nickel Mines Limited, sebuah perusahaan nikel yang tercatat di Bursa Efek Australia. Terakhir, pada pertengahan Desember 2020, emiten tambang batubara ini telah membeli sebanyak 39 juta saham Nickel Mines Limited dengan harga jual-beli sebesar AU$ 36,74 juta. Sehingga, per tanggal 15 Desember 2020, HRUM memiliki 4,88% dari seluruh modal ditempatkan dalam Nickel Mines Limited.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi