Harum Energy mengincar pasar Vietnam dan Filipina



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Harum Energy Tbk mengincar pasar baru sejumlah negara tujuan ekspor. Dua di antaranya adalah Vietnam dan Filipina. Perusahaan ini juga ingin memperdalam pasar Bangladesh.

Tiga besar negara tujuan ekspor batubara Harum Energy tahun lalu meliputi Malaysia, Korea Selatan dan Taiwan. Sementara selama triwulan pertama tahun 2018, posisi Taiwan tergantikan oleh Korea Selatan.

Nilai penjualan ekspor batubara kuartal I 2018 tercatat US$ 82,92 juta atau 95,52% terhadap total pendapatan US$ 86,81 juta. Tiga pelanggan utama adalah Avra Commodities Pte Ltd, TNB Fuel Services Sdn Bhd dan KCH Energy Co Ltd.


Menurut catatan Harum Energy, sekitar 70% penjualan batubara berupa kontrak. Lalu, 30% penjualan di pasar spot. "Tidak enaknya spot order, kami harus mencari sendiri, tapi kami juga masih melayani spot order," terang Ray Antonio Gunara, Direktur Utama PT Harum Energy Tbk di Jakarta, Rabu (23/5).

Tahun ini Harum Energy mengejar produksi 4,5 juta ton-5,25 juta ton batubara. Sebanyak 4 juta ton-4,5 juta ton mereka kejar dari PT Mahakam Sumber Jaya.

Untuk mendukung kegiatan eksplorasi, penambangan dan perawatan kapal pada tahun ini, Harum Energy menyediakan dana belanja modal US$ 13,8 juta. Hingga 31 Maret 2018, perusahaan berkode saham HRUM di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu sudah membelanjakan sekitar US$ 0,7 juta. Meskipun lebih banyak berorientasi pasar ekspor, Harum Energy takĀ  mengabaikan potensi pasar dalam negeri.

Mereka mencari sumber tambang baru. Sebab, kebutuhan kalori batubara di pasar domestik dan ekspor tak sama. Saat ini, Harum Energy sedang menjajaki peluang akuisisi tambang. "Kami mengincar tambang yang untuk dapat dipasarkan di domestik," kata Ray.

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Harum Energy menyetujui pembagian dividen senilai US$ 45 juta atau Rp 248,58 per unit saham dari laba bersih tahun 2017. Sebelumnya, perusahaan ini terakhir kali membagikan dividen pada tahun 2013.

Tahun lalu, Harum Energy mencetak pendapatan US$ 325,59 juta dan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 45,28 juta. Masing-masing kinerja tumbuh 49,96% year on year (yoy) dan 239,18% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat