Harus Ada Lonjakan Pertumbuhan Ekonomi Untuk Indonesia Jadi Negara Maju



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Reform on Economic (CORE) menilai harus ada lompatan pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia jika ingin menjadi negara maju. Namun, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia justru cenderung menurun. 

Founder dan Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan pemerintah ingin mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 8% tetapi sejauh ini tren pertumbuhan ekonomi Indonesia justru menurun. Ia menyebutkan faktanya pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata menurun setiap periodenya. 

"Selama ini ekonomi Indonesia tidak bergerak kita tidak bisa mendorong pendapatan masyarakat," ujarnya dalam Seminar Nasional, Rabu (16/10). 


Untuk menuju menjadi negara maju menurut Hendri harus ada loncatan pertumbuhan ekonomi. Ia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi 8% sebenarnya menjadi kunci agar Indonesia dapat keluar dari middle income trap. 

Baca Juga: BI Perkirakaan Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif di Kuartal III-2024, Ini Pendorongnya

"Untuk menuju ke sana ada yang harus kita lakukan dan terpenting untuk saat ini adalah revitalisasi industry," jelasnya. 

Menurutnya  deindustrialisasi dini memang benar sudah terjadi di Indonesia. Hal itu tercermin pada kontribusi industri manufaktur terhadap PDB Indonesia yang masih rendah berada di angka 18,67%. Padahal untuk menjadi negara maju diperlukan 30% kontribusi industri terhadap PDB. 

"Kita butuh potensi yang sangat besar tetapi masih butuh strategi yang lebih kuat untuk industrialisasi," ungkapnya. 

Hendri mengatakan saat ini pemerintah perlu memberi dukungan dan turun langsung ke setiap sektor potensial yang ada di masyarakat. Jadi peran pemerintah untuk mengatur dan melibatkan masyarakat untuk turut mewujudkan industrialisasi,

"Contohnya itu kelapa dan rumput laut, pemerintah harus bisa bagaimana caranya mendukung petani agar bisa produktif, karena kalau ada industrialisasi yang dimulai dari daerah-daerah itu bisa mendorong ekonomi dan ribuan masyarakat bisa ilibatkan," ucapnya. 

Baca Juga: Apindo: Kolaborasi Dengan Pemerintah Menjadi Kunci Mendorong Industrialisasi

Selanjutnya: Harga Emas Diproyeksi Lanjutkan Kenaikan, Cek Sejumlah Sentimen Pendorongnya

Menarik Dibaca: IHSG Masih Berpotensi Reli, Simak Pilihan Saham dari BNI Sekuritas Hari Ini (17/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati