Ada sejumlah alasan pemerintah mempercepat pembentukan holding. Salah satunya untuk mengubah komposisi pareto. Penjelasan sederhana pareto condition adalah 20:80. Misalkan ada 114 BUMN tapi 25 di antaranya sudah menghasilkan hampir 90% dari total penjualan seluruh BUMN. Dengan komposisi semacam itu, span of control atau rentang kendali dalam pengelolaan akan sangat lebar. Jadi mengapa tidak dibuat sederhana saja? Antara lain dengan menggabungkan BUMN sejenis dalam sebuah holding agar lebih mudah melakukan manajemen kelola. Sementara pembentukan holding harus memberikan nilai lebih. Misalkan saja empat BUMN tambang bergabung dalam satu holding. Maka seharusnya nilai holding tersebut bukan lagi empat, tapi lebih dari empat! Kalau masih sama, berarti tak ada gunanya membentuk holding.
Harus bisa jadi super holding
Ada sejumlah alasan pemerintah mempercepat pembentukan holding. Salah satunya untuk mengubah komposisi pareto. Penjelasan sederhana pareto condition adalah 20:80. Misalkan ada 114 BUMN tapi 25 di antaranya sudah menghasilkan hampir 90% dari total penjualan seluruh BUMN. Dengan komposisi semacam itu, span of control atau rentang kendali dalam pengelolaan akan sangat lebar. Jadi mengapa tidak dibuat sederhana saja? Antara lain dengan menggabungkan BUMN sejenis dalam sebuah holding agar lebih mudah melakukan manajemen kelola. Sementara pembentukan holding harus memberikan nilai lebih. Misalkan saja empat BUMN tambang bergabung dalam satu holding. Maka seharusnya nilai holding tersebut bukan lagi empat, tapi lebih dari empat! Kalau masih sama, berarti tak ada gunanya membentuk holding.