Harvestindo Lobi Bapepam Soal NAB



JAKARTA. PT Harvestindo Asset Management terus berusaha mengerek nilai aktiva bersih (NAB) produk reksadana Harvestindo Istimewa milik mereka yang terpuruk. Caranya dengan melobi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) agar membolehkan piutangnya masuk dalam perhitungan NAB produk reksadana campuran terbitan tahun 2007 tersebut.

NAB reksadana Harvestindo Istimewa saat ini hanya tersisa Rp 164,7 miliar. Angka itu turun 84% dari nilai dana awal yang berhasil terkumpul pada awal pembentukan produk sebesar Rp 300 miliar.

Tapi, T Helmy Azwari, Presiden Direktur Harvestindo beralasan, tergerusnya NAB reksadana itu bukan karena wanprestasi manajer investasi (MI). Melainkan, karena mandeknya pembayaran utang dari 32 debitur usaha kecil dan menengah (UKM) kepada Harvestindo.


Biasanya, penurunan NAB terjadi kalau ada kerugian yang jelas terjadi. Dalam kasus Harvestindo, proses penagihan piutang masih terus berjalan. Nah, potential loss paling banyak hanya 20%. Makanya, manajemen Harvestindo berharap Bapepam-LK bersedia memasukkan piutang ini dalam perhitungan NAB reksadana Harvestindo.

Helmy menjelaskan, Harvestindo masih memiliki surat utang yang belum terbayar berupa promisory notes sekitar Rp 130 miliar. Ini merupakan aset dasar Harvestindo Istimewa. Debitur promisory notes adalah 32 pengusaha UKM yang memiliki kisaran utang antara Rp 250 juta hingga Rp 5 miliar. "Kami akan bertemu Bapepam awal pekan depan," ujar Helmy di Jakarta, kemarin (19/11).

Harvestindo tak sendirian dalam mengambil langkah ini. Menurut sumber KONTAN yang ada di Bank Internasional Indonesia (BII), selaku bank kustodian Harvestindo Istimewa, bank tersebut telah memberi lampu hijau kepada Harvestindo untuk memasukkan piutang dalam komposisi NAB. "Bagi kami tidak ada masalah," bisik sumber itu.

Selain melobi Bapepam-LK, Harvestindo juga terus menagih piutangnya ke debitur. Cuma, Helmy pesimistis seluruh piutang itu akan terbayar tahun 2009 ini. "Kami usahakan 20% dari piutang terbayar tahun ini," ujarnya.

Jika seluruh piutang terbayar, kas Harvestindo bisa jadi surplus. Sebab, Harvestindo tinggal punya kewajiban mengembalikan dana Rp 100 miliar kepada 16 investor institusi. Beberapa di antaranya adalah Yayasan Asabri, Dana Pensiun Jasindo, Yankespen Aneka Tambang, Asuransi Jiwa Bumi Asih, dan Jasa Marga.

Harvestindo Istimewa adalah produk reksadana campuran yang lebih banyak berinvestasi di instrumen surat utang. Uniknya, produk ini menggunakan surat utang pengusaha kecil sebagai aset dasarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan