Hary Tanoe sedih, Surya Paloh juga bersedih



JAKARTA. Hary Tanoesoedibjo sudah menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada Surya Paloh selaku Ketua Dewan Majelis Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Menurut Hary, Surya Paloh bersedih dengan keputusan bos MNC Grup itu.

"Kesimpulannya sama-sama sedih. Surya Paloh sedih, saya juga sedih," kata Hary saat jumpa pers di Jakarta, Senin (21/1).  Sayangnya, Hary enggan berkomentar soak kepemimpinan bos Media Grup tersebut. Menurutnya tidak etis memberikan komentar perihal personal.

Namun yang pasti, meski kini dirinya memutuskan pecah kongsi dengan Surya Paloh. Hary menegaskan tetap berteman dengan Surya Paloh. "Tetapi secara politik tidak ada kesesuain hati lagi," ujarnya.


Hary mengaku sedih sampai akhirnya memutuskan keluar dari Nasdem. Pasalnya dirinya sudah all out membesarkan Nasdem, sehingga masuk sebagai parpol peserta pemilu.

Sebagai informasi, Hary memutuskan memasuki dunia politik pada akhir tahun 2011 silam. Saat itu, Hary menjatuhkan pilihannya kepada Nasdem yang diyakininya mampu merealisasikan restorasi Indonesia. 

Saat masuk Partai Nasdem, Hary Tanoe tak mendapat jabatan ecek-ecek. Hary Tanoe langsung menduduki posisi Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem, sekelas Dewan Pembina di Partai Demokrat dan Dewan Pertimbangan di Partai Golkar.

Sejak awal masuk Nasdem, Hary Tanoe memang dikenal sangat dekat dengan pendiri Partai Nasdem, Surya Paloh. Sejak saat itu koalisi dua bos media tersebut berbuah manis bagi popularitas Partai NasDem.

Iklan NasDem mengudara di sejumlah media yang dipimpin keduanya secara rutin. Kontribusi Hary Tanoe tak bisa dianggap remeh, popularitas Partai NasDem menyodok ke papan atas. Hampir semua survei politik menempatkan Partai NasDem dalam 5 besar parpol.

Partai NasDem sebagai partai yang dianggap memberikan janji perubahan pun mendapat dukungan masyarakat cukup luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri