Berbeda dengan para pehobi sepeda kebanyakan yang menggoes kereta angin di jalan-jalan protokol Jakarta, Hasan Bisri punya rute khusus. Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini memilih menyusuri daerah-daerah pemukiman kumuh yang padat penduduknya di Ibukota. Saban akhir pekan, Sabtu atau Minggu, pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 54 tahun silam itu mengayuh sepedanya ke gang-gang sempit di pemukiman kumuh. Misalnya, di kawasan Palmerah, Kebayoran Lama, dan Bendungan Hilir. “Terkadang, saya juga bersepeda ke kampung-kampung di daerah Bogor,” kata Hasan. Tentu, bukan tanpa alasan Hasan doyan bersepeda ke pemukiman kumuh. Dengan bersepeda melintasi daerah tersebut, dia bisa melihat sendiri bahwa di balik kemegahan Ibukota, masih banyak masyarakat yang hidup serbakekurangan.
Hasan Bisri: Bersepeda ke daerah kumuh
Berbeda dengan para pehobi sepeda kebanyakan yang menggoes kereta angin di jalan-jalan protokol Jakarta, Hasan Bisri punya rute khusus. Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini memilih menyusuri daerah-daerah pemukiman kumuh yang padat penduduknya di Ibukota. Saban akhir pekan, Sabtu atau Minggu, pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 54 tahun silam itu mengayuh sepedanya ke gang-gang sempit di pemukiman kumuh. Misalnya, di kawasan Palmerah, Kebayoran Lama, dan Bendungan Hilir. “Terkadang, saya juga bersepeda ke kampung-kampung di daerah Bogor,” kata Hasan. Tentu, bukan tanpa alasan Hasan doyan bersepeda ke pemukiman kumuh. Dengan bersepeda melintasi daerah tersebut, dia bisa melihat sendiri bahwa di balik kemegahan Ibukota, masih banyak masyarakat yang hidup serbakekurangan.