Hashim Djojohadikusumo: Edhy Prabowo, anak selokan yang dipungut Prabowo bikin murka



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membuat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sangat murka.

Hashim Djojohadikusumo juga adik kandung Menhan Prabowo Subianto Djojohadikusumo mengungkapkan kemarahan itu dalam jumpa pers di Jakarta Utara, Jumat (4/12) itu.

"Pak Prabowo sangat marah, sangat kecewa. Merasa dikhianati. Terus terang, dia bilang ke saya dalam bahasa Inggris karena kami sudah 66 tahun pakai Bahasa Inggris. Prabowo sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu, kok dia berlaku seperti ini," kata Hashim.


Tidak hanya Prabowo, Hashim juga mengaku gara-gara dugaan kasus korupsi itu, keluarganya ikut terseret dalam kasus yang dilakukan Edhy Prabowo.

Perusahaan milik Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, dianggap ikut menikmati kebijakan ekspor lobster Edhy Prabowo.

Menurutnya, perusahaan PT Bima Sakti Mutiara tak mendapatkan izin ekspor benih lobster dari Edhy Prabowo.

Untuk meluruskan hal itu, Hasyim yang juga ayah dari Rahayu Saraswati yang kini mencalonkan diri menjadi wakil walikota Tangerang Selatan ini memilih menggandeng pengacara Hotman Paris Hutapea.

Hotman mengatakan, perbuatan Edhy Prabowo memang banyak dikaitkan dengan Prabowo Subianto. “Anggapan tersebut harus diubah. Apalagi, perusahaan PT Bima Sakti Mutiara milik Saraswati tersebut belum mendapatkan izin,” ujar Hotman.

Kata Bang Hotman, begitu pengacara gaek ini biasa dipanggil, lantaran Edhy adalah mantan anak buah Prabowo Subianto,  “Seolah-olah semua yang dilakukan dalam bidang ekspor ini motornya di belakang adalah Prabowo atau keluarganya dapat manfaat. Itu image," ujar Hotman.

Makanya, Hotman bilang saat wartawan membuat berita dengan memasukkan gambar (Hashim dan Prabowo)  sebagai latar seolah-olah perusahaan mendapat izin ekspor adalah tak benar. "Malah mereka sampai hari ini belum dapat izin ekspor," ujar Hotman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana