KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil akhir hitung cepat yang dilakukan Poltracking Indonesia mencatat, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memperoleh angka elektabilitas mayoritas yakni mencapai 57,8%. Diikuti oleh pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara sebanyak 23,2%. Lalu, pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD berada di posisi selanjutnya dengan 13,6%. Secara kelompok wilayah yang dipecah menjadi 10 wilayah, pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cenderung unggul di 9 wilayah yakni Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah-DIY, Jawa Timur, Sulawesi, Kalimantan, Bali-Nusa, Banten, dan Maluku-Papua.
"Jika dilihat sebaran kemenangan ke 10 wilayah, kemenangan terbesar Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka berada di provinsi Jawa Timur. Baca Juga:
Begini Cara Prabowo-Gibran untuk Biayai Potensi Tambahan Anggaran dari Programnya "Sementara pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar cenderung unggul di DKI Jakarta," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (20/2). Kemudian, sebaran pemilih berdasarkan usia, pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cenderung unggul di semua lapisan usia. Semakin muda usia pemilih juga cenderung semakin tinggi keunggulan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Di sisi lain, pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cenderung unggul di jenjang pendidikan, tingkat penghasilan, dan pekerjaan. Sebaran dari pemilih yang merasa puas dengan pemerintahan Joko Widodo juga cenderung kepada pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Sementara yang tidak puas lebih cenderung kepada pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. Dan pemilih Joko Widodo – Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto – Sandiaga Salahuddin Uno di pemilu sebelumnya, juga lebih cenderung kepada pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Lebih lanjut, sebanyak 75,9% publik mengatakan pelaksanaan Pemilu 2024 berlangsung jurdil. Sedangkan hanya 9,6% yang menyebut, pemilu kali ini tidak Jurdil. "Sementara 73,1% publik mengatakan puas dengan perjalanan demokrasi sejauh ini, sementara (15.8%) mengatakan tidak puas," pungkasnya.
Baca Juga: Pengamat Politik Prediksi Nasdem - PKB Gabung Koalisi Prabowo - Gibran Untuk diketahui, hitung cepat atau quick count adalah metode verifikasi hasil pemilihan umum yang dilakukan dengan menghitung persentase hasil pemilu di tempat pemungutan suara (TPS) yang dijadikan sampel.
Polracking melakukan exit poll dengan melibatkan 12.000 responden dengan quick count pada 3.000 TPS di seluruh Indonesia. Kemudian, Poltracking juga telah melakukan simulasi exit poll & quick count 2024 sebanyak 5 kali untuk memastikan akurasi dan kreadibilitas hasil quick count. Poltracking juga melibatkan sebanyak 3.000 enumerator, 150 verifikator, 70 koordinator daerah dan 10 koordinator regional. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari