KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpeluang menguat terhadap dollar AS pada perdagangan Senin (29/7) besok usai mendapat sentimen positif dari hasil data ekonomi AS. Seperti yang diketahui, Jumat (26/7) malam terdapat rilis data awal pertumbuhan ekonomi AS di kuartal II-2019. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi AS di kuartal kedua naik 2,1% (yoy).
Baca Juga: Penantian investor terhadap FOMC akan pengaruhi arah rupiah Angka ini memang lebih baik dari prediksi konsensus pasar sebesar 1,8% (yoy), akan tetapi masih lebih rendah dibandingkan capaian di periode yang sama di tahun lalu sebesar 3,1% (yoy). Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, penurunan pertumbuhan ekonomi AS dapat memperkuat sikap dovish The Federal Reserves. Alhasil, potensi The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan AS di akhir bulan nanti semakin besar. “Dolar AS berada dalam tekanan jelang FOMC tengah pekan depan,” ujarnya.
Baca Juga: Menanti pengumuman The Fed, simak rekomendasi analis terhadap pergerakan IHSG Di samping FOMC, arah rupiah pada perdagangan besok juga akan dipengaruhi oleh penantian para pelaku pasar terhadap kelanjutan negosiasi dagang antara AS dan China. Tanggal 30 Juli nanti, perwakilan AS dan China dijadwalkan membahas hal tersebut di Shanghai. Dengan demikian, Faisyal memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.935 - Rp 14.150 per dollar AS pada esok hari.
Sebelumnya, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,23% ke level Rp 14.009 per dollar AS pada perdagangan Jumat lalu. Dalam sepekan, rupiah terkoreksi 0,50%.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Belum Ada Sentimen Positif dari Dalam Negeri Sementara itu, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia terkoreksi 0,10% ke level Rp 14.001 per dollar AS pada Jumat lalu. Sedangkan dalam satu pekan terakhir, rupiah mengalami depresiasi sebesar 0,63%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli