Hasil FOMC menjadi penentu nasib rupiah besok



JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot melanjutkan penguatan sebelum hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) diumumkan. Rabu (28/10), rupiah ditutup Rp 13.480 per dollar AS, naik 1,05% dari penutupan kemarin.

Andri Hardianto, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures mengatakan, ada beberapa sentimen eksternal yang mempengaruhi pergerakan rupiah, seperti pemangkasan suku bunga acuan China, peningkatan program stimulus zona Eropa, serta turunnya data new home sales dari AS.

Dari dalam negeri, Andri menduga pelaku menilai kunjungan Presiden Joko Widodo ke AS sukses dengan membuat Indonesia bergabung dalam perjanjian Trans Pacific Partnership. Stimulus ekonomi pemerintah hingga jilid V sebenarnya cukup positif bagi rupiah, seiring dengan program revaluasi aset BUMN serta kebijakan yang mempermudah perizinan bagi calon investor. "Namun pernyataan FOMC Rabu malam juga patut menjadi perhatian," papar Andri.


Kamis (29/10) Andri memprediksi pergerakan rupiah tergantung pernyataan FOMC terkait suku bunga The Fed. Jika pernyataan hawkish maka dollar berpotensi menguat dan menekan rupiah. Namun jika dovish maka penguatan rupiah bisa berlanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto