JAKARTA. Sejumlah lembaga survei yang mengumumkan hasil quick count atau hitungan cepat dengan hasil yang berbeda di luar batas kewajaran 1% hingga 2%. Hal itu menimbulkan keraguan di masyarakat akan kualitas hitungan cepat dari lembaga survei. Soalnya batas toleransi margin eror lembaga survei hanya 1%. General Manager Litbang Kompas Harianto Santoso mengatakan, kondisi quick count sekarang telah menurunkan kepercayaan publik akan kredibilitas lembaga survei. Karena itu setiap lembaga survei harus membuka ke publik tentang tata cara mereka melakukan survei. "Quick count itu adalah harapan dan keyakinan. Namun dengan kejadian ini quick count lagi tidak dipercaya, karena itu persoalan sekarang harus diselesaikan," ujarnya di Hotel Atlet Century Park, Kamis (10/7). Harianto mengatakan harus ada sanksi bagi lembaga survei yang telah menciderai kepercayaan publik. Dengan demikian diharapkan kepercayaan publik bisa diperoleh kembali akan hasil quick count.
Hasil hitung cepat ciderai kepercayaan publik
JAKARTA. Sejumlah lembaga survei yang mengumumkan hasil quick count atau hitungan cepat dengan hasil yang berbeda di luar batas kewajaran 1% hingga 2%. Hal itu menimbulkan keraguan di masyarakat akan kualitas hitungan cepat dari lembaga survei. Soalnya batas toleransi margin eror lembaga survei hanya 1%. General Manager Litbang Kompas Harianto Santoso mengatakan, kondisi quick count sekarang telah menurunkan kepercayaan publik akan kredibilitas lembaga survei. Karena itu setiap lembaga survei harus membuka ke publik tentang tata cara mereka melakukan survei. "Quick count itu adalah harapan dan keyakinan. Namun dengan kejadian ini quick count lagi tidak dipercaya, karena itu persoalan sekarang harus diselesaikan," ujarnya di Hotel Atlet Century Park, Kamis (10/7). Harianto mengatakan harus ada sanksi bagi lembaga survei yang telah menciderai kepercayaan publik. Dengan demikian diharapkan kepercayaan publik bisa diperoleh kembali akan hasil quick count.