Hasil investasi asuransi jiwa anjlok 66,7%



JAKARTA. Kondisi pasar modal yang mendung sepanjang satu semester terakhir tahun lalu dirasakan juga oleh industri asuransi jiwa Tanah Air. Buktinya, hasil investasi seluruh perusahaan asuransi jiwa tercatat turun 66,7% atawa hanya menjadi Rp 7,3 triliun hingga akhir tahun lalu.

Azwir Arifin, Ketua Bidang Aktuaria dan Riset Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menuturkan, penurunan hasil investasi terutama ditopang oleh penempatan dana di pasar modal, seperti saham dan obligasi. Sayang, ia enggan menyebut porsi dana yang ditaruh di masing-masing keranjang investasi saham dan obligasi.

Asal tahu saja, portofolio investasi asuransi jiwa di pasar modal bisa jadi mendominasi, mengingat dana-dana yang dihimpun bersifat jangka panjang. Lain ceritanya dengan asuransi umum yang kerja sama kontraknya umumnya berlangsung satu tahun, sehingga penempatan dananya banyak di deposito.


Selain itu, menurut data AAJI, produk asuransi jiwa berbasis investasi alias unitlink masih menjadi penyumbang tertinggi terhadap total premi, yakni sebanyak 54,6%. “Unitlink juga terdiri dari single premium dan regular premium. Sifat single premium ini lebih untuk investasi ketimbang proteksinya, sehingga mungkin ada yang menahan diri atau aksi ambil untung,” terang dia.

Pun demikian, secara keseluruhan, dana investasi industri asuransi jiwa tercatat tumbuh 10,8%, yakni dari Rp 227,07 triliun di 2012 silam menjadi sebesar Rp 251,50 triliun di akhir tahun lalu. Kenaikan dana investasi ini tentu tidak terlepas dari pertumbuhan pendapatan premi, terutama dari premi lanjutan yang meningkat 29%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia