Hasil investasi asuransi jiwa turun dalam dua bulan pertama 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa diyakini masih bisa menunjukkan kinerja optimal. Padahal selama awal tahun 2019 ini, kinerja hasil investasi industri merosot cukup tajam dibandingkan tahun lalu.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Februari 2019, industri asuransi jiwa membukukan hasil investasi Rp 5,64 triliun. Jumlah tersebut menurun 29,23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 7,97 triliun. Adapun hasil investasi per Januari 2019 masih di posisi Rp 8,77 triliun.

Penurunan hasil investasi tersebut dibarengi perlambatan pertumbuhan dana investasi para pelaku asuransi jiwa. Sampai Februari 2019, dana investasi industri hanya tumbuh 0,65% menjadi Rp 469,77 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 466,73 triliun.


Melihat dari portofolio investasi, instrumen reksadana masih mendominasi sebesar 36,34% dari total investasi. Menyusul saham 30,22%, Surat Berharga Negara 13,84%, deposito 7,43% dan obligasi korporasi 5,9%.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menyatakan investasi industri asuransi jiwa itu bersifat jangka panjang. Jadi, penurunan hasil investasi kali ini hanya gambaran sementara dan tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja investasi secara industri. "Penurunan hasil investasi, akan terjadi bila instrumen investasi dijual. Kalau tidak dijual, maka itu hanya kerugian dalam bentuk pembukuan keuangan," kata Togar.

Meski demikian ia optimistis kinerja hasil investasi asuransi jiwa tahun ini membaik. Sebagaimana proyeksi para analis dan ekonom yang memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai akhir tahun bisa di atas level 6.000 yang artinya akan terjadi kenaikan hasil investasi.

Pemain asuransi jiwa seperti PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia mencatatkan penurunan hasil investasi tahun lalu yaitu minus Rp 168,99 miliar. Padahal di tahun 2017, kinerja hasil investasi masih positif di angka Rp 386,32 miliar.

Pemain lain FWD Life Indonesia optimistis mencatatkan kinerja hasil investasi terbaik tahun ini. Wakil Direktur Utama FWD Life Indonesia Rudi Kamdani menargetkan hasil investasi perusahaan bisa tumbuh minimal 15%.

Strategi investasi perusahaan cenderung moderat dengan mengombinasikan investasi pada portofolio deposito dan obligasi pemerintah. Kondisi pasar obligasi yang membaik potensiĀ returnĀ membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati