Hasil investasi asuransi mencapai 8%



JAKARTA. Perusahaan asuransi masih memilih instrumen investasi yang aman di tahun ini. Maklumlah, kondisi pasar modal tahun ini terbilang limbung. Mengintip Indeks Hasil Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun ini, hasil investasi minus 1,71%. Kemarin, indeks tutup di level 4.271,74, sedangkan di awal Januari lalu 4.346,48.

Nah, jurus investasi perusahaan asuransi untuk menempatkan portofolio aman, membuahkan hasil manis. Apalagi, bunga deposito terus menanjak dan imbal hasil obligasi juga makin tinggi.

Lihat saja racikan portofolio Asuransi Umum Mitra Maparya. Perusahaan ini menempatkan 85% dana investasi ke deposito. Baru sisanya ditempatkan ke reksadana, obligasi, dan saham.


"Kami banyak menaruh di deposito karena konservatif, lebih aman," ujar Joseph D. Angkasa, Direktur Utama Mitra Maparya, pada KONTAN, Rabu (11/12). Penetapan porsi investasi tersebut atas pertimbangan rapat dewan komite investasi perusahaan. Dari penempatan investasi tersebut, perusahaan memperoleh hasil investasi sebesar 6% dari awal tahun.

Alokasi keranjang investasi Mitra Maparya ini tak berbeda jauh dengan tahun lalu, yang menempatkan sekitar 87% dana investasi di deposito. Joseph bilang, tahun depan perusahaan tidak akan banyak mengubah komposisi investasi, karena dianggap sudah cukup menjawab kebutuhan perusahaan.

Menambah pendapatan

Bunga acuan Bank Indonesia (BI) saat ini berada di level 7,5%. Sedangkan harga surat utang negara bertenor 10 tahun, memberi imbal hasil sekitar 8%.

Dari racikan investasi yang pas, Asuransi Adira Dinamika juga memberi imbal hasil cakep. Hardianto Wirawan, Coorporate Planning Head Adira Insurance mengatakan, dengan dana kelolaan investasi Rp 2,6 triliun, perusahaan mencatat imbal hasil hingga November lalu, 7,5%-8%.

Adira Insurance, yang saat ini beraset Rp 3 triliun, menargetkan pendapatan premi sekitar Rp 1,9 triliun di akhir tahun nanti. "Di tahun depan, kami menargetkan pencapaian antara Rp 2,2 - Rp 2,3 triliun," tambahnya. Dari hasil investasi dan pertumbuhan pendapatan, Adira Insurance mencatat laba Rp 380 miliar.

Melengkapi pendapatan investasi, Adira Insurance masih fokus mengumpulkan premi dari sektor andalannya, yaitu kendaraan bermotor dan alat berat. Kedua sektor ini menyumbang premi Adira Insurance sebesar 65% dari total premi. Sedangkan asuransi properti menyumbang premi 8%, dan personal accident 15%. "Tahun depan kami akan genjot personal accident lebih tinggi menjadi 20%," kata Hardianto.

Selain itu, Adira Insurance juga berniat memperkuat bisnis syariah. Caranya, memperluas pasar dan menambah jaringan, termasuk ritel.Mengintip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun lalu, perusahaan asuransi umum paling banyak menempatkan portofolio investasi di deposito. Alokasi kedua terbesar ditempatkan di saham. Sedangkan asuransi jiwa paling besar menempatkan dana investasi di reksadana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia