Hasil investasi asuransi syariah mulai membaik pada awal tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang masih terjadi ternyata tak menyurutkan hasil investasi asuransi syariah di Januari 2021. Meskipun hasil investasi asuransi syariah bernilai minus Rp 309 miliar, hasil tersebut meningkat hingga 61% yoy. 

Hasil investasi yang negatif tersebut setidaknya lebih baik dibandingkan pada bulan Maret 2020 yang turun dalam hingga Rp 4 triliun. Perbaikan terus terjadi meskipun belum stabil.

Berdasarkan data dari OJK, peningkatan hasil investasi asuransi syariah secara mayoritas dibantu oleh kenaikan hasil investasi asuransi jiwa syariah yang mencapai 134% yoy menjadi negatif Rp 324 miliar. Sedangkan untuk asuransi umum syariah turun hingga 63% yoy menjadi Rp 10 miliar dan reasuransi syariah turun 25% menjadi Rp 6 miliar.


Baca Juga: KSK Insurance luncurkan program KSK Peduli Motor Vehicle

“Industri asuransi syariah terdiri atas asuransi jiwa syariah, asuransi umum syariah dan reasuransi syariah dan masing-masing mempunyai karakter yang berbeda,” Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman kepada Kontan, Kamis (8/4).

Sebaliknya, hasil investasi asuransi jiwa syariah justru menyumbang penurunan terbesar secara MoM mencapai 212% menjadi negatif Rp 324 miliar. Secara akumulasi, hasil investasi asuransi syariah mengalami penurunan secara MoM hingga 147% menjadi negatif Rp 309 miliar.

Erwin mengungkapkan bahwa hal tersebut dikarenakan asuransi jiwa syariah produk investasinya banyak terkait dengan indeks saham. “Sebagaimana di IHSG dan ISSI terjadi penurunan, maka hal serupa pun terlihat di sektor asuransi jiwa syariah,” ungkapnya.

Melihat data tersebut, porsi investasi asuransi syariah memang masih didominasi produk pasar modal sebesar 81,45% dari total investasi. Jika dirinci,  saham syariah masih memiliki porsi paling besar dalam penempatan investasi dana perusahaan asuransi syariah Indonesia mencapai Rp 12,6 triliun atau 34,5% dari total investasi.

Baca Juga: KSK Insurance catatkan pertumbuhan premi setinggi 18% pada tahun 2020

Penurunan hasil investasi ini juga diakui oleh salah satu pemain asuransi umum syariah, PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia atau ASYKI. Pada kuartal i-2021, hasil investasi yang dimiliki mengalami penurunan sekitar 2% yoy menjadi Rp 278 juta.

“Karena portofolio produk kami masih besar di asuransi jiwa kredit dan itu bekerjasama dengan bank jadi penempatan investasi banyak di deposito,” ujar Direktur Keuangan ASYKI San Thohari kepada Kontan.co.id.

Selain itu, ia juga melihat bahwa hasil investasi di ASYKI tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan hasil investasi di tahun lalu. Ia menargetkan hasil investasi bisa mencapai Rp 2,1 miliar. “Mengingat masih sama kondisinya dengan tahun lalu,” pungkas San Thohari.

Selanjutnya: Gandeng DBS Indonesia, Manulife rilis tiga produk unitlink baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi