KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar modal boleh saja berada dalam kondisi yang tidak terlalu bergairah sejak pengujung kuartal pertama tahun ini. Namun industri asuransi umum tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan hasil investasi sebesar dua digit.

Hingga akhir bulan Maret 2018, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor industri ini membukukan hasil investasi sebesar Rp 1,04 triliun. Angka ini mengalami kenaikan setinggi 18,8% dibanding periode yang sama di tahun lalu yang sebanyak Rp 876,1 miliar.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menyebut ada sejumlah faktor yang membuat hasil investasi asuransi umum masih bisa bertahan dari kondisi pasar modal yang mengalami koreksi.

Salah satunya karena porsi investasi asuransi umum di instrumen berbasis ekuitas seperti saham terbilang kecil, sehingga eksposur dari volatilitas pasar tidaklah besar.

Di sisi lain, pelaku usaha pun meningkatkan alokasi investasi yang bisa memberikan imbal ketimbang deposito yang masih merupakan instrumen andalan. Sementara dalam beberapa waktu ke belakang, tren bunga deposito mencatatkan penurunan.

"Ini disebabkan perusahaan asuransi umum meningkatkan dana investasi di surat berharga negara sesuai ketentuan," kata dia belum lama ini.

Hal lain yang ikut mendorong perolehan hasil investasi adalah dari dana investasi yang juga ikut meningkat. Di mana pada kuartal pertama tahun ini, industri asuransi umum mengelola dana investasi sebesar Rp 68,9 triliun alias meningkat 10,9% secara year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie