KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatatkan peningkatan hasil investasi per kuartal III-2024. Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan BPJS Ketenagakerjaan berhasil membukukan hasil investasi sebesar Rp 38,45 triliun per kuartal III-2024. "Nilai itu meningkat 8,44%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu," ucapnya kepada Kontan, Kamis (17/10).
Hasil investasi tersebut didapatkan dari dana kelolaan yang ditempatkan di berbagai instrumen investasi. Oni menerangkan hingga kuartal III-2024, total dana kelolaan mencapai Rp 776,8 triliun.
Baca Juga: Dana Kelolaan BPJS Ketenagakerjaan Tumbuh Dobel Digit per Kuartal III-2024 "Nilai itu meningkat 13,22%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu," tuturnya. Secara rinci, Oni menjelaskan dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan per kuartal III-2024 terdiri dari program Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp 484,5 triliun, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 65,44 triliun, Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp 16,99 triliun, Jaminan Pensiun (JP) sebesar Rp 182,31 triliun, Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebesar Rp 14,05 triliun, serta BPJS sebesar Rp 13,5 triliun. Oni menambahkan seluruh dana tersebut ditempatkan dalam berbagai instrumen investasi. Adapun porsinya, yakni deposito 12,98%, surat utang 73,17%, saham 8,31%, reksadana 5,20%, properti 0,26%, dan penyertaan 0,07%. Oni memperkirakan dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan akan terus tumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah kepesertaan pada 5 program, yakni JHT, JP, JKK, JKM, dan JKP..
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Bayar 2,07 Juta Klaim JHT, Total Rp 31,71 Triliun Dia menyebut dana kelolaan JHT menjadi yang paling besar, mengingat profil liabilitasnya yang bersifat jangka panjang. Selain itu, didukung bonus demografi yang saat ini dirasakan Indonesia, yang mana usia peserta produktif atau usia 15 tahun sampai 50 tahun mencapai 149,46 juta jiwa atau setara dengan 54,20% dari populasi Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli