Hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan Rp 24,48 T



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) membukukan hasil investasi sesuai dengan estimasi. Badan eks Jamsostek ini menyebutkan hingga November 2017, telah membukukan hasil investasi senilai Rp 24,48 triliun.

Jumlah tersebut mencapai 98,55% dari target hasil investasi tahun ini yang sebesar Rp 24,84 triliun. Sedangkan, yield on investment (YoI) tercatat sebesar 9,43% dalam 11 bulan di tahun ini.

Pada tahun depan, badan sosial ini masih belum menentukan target. "Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) BPJSTK masih dalam proses," ujar Direktur Utama BPJSTK, Agus Susanto. Tapi, dia optimistis tahun depan akan lebih baik karena prospek ekonomi lebih cerah.


Sampai November 2017, BPJSTK telah membukukan dana kelolaan sebesar Rp 305 triliun. Dana itu ditempatkan surat utang dengan porsi 62%, deposito 12%, saham 14%, reksadana 8% dan sisanya investasi lain. Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJSTK Irvansyah Utoh Banja mengatakan ke depan perubahan portofolio akan tergantung kondisi pasar.

Dana kelolaan BPJSTK dihimpun dari 25,4 juta peserta aktif. Jumlah peserta ini lebih sedikit ketimbang jumlah tenaga kerja yang berdasarkan data Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mencapai 80 juta.

BPJSTK juga mencatat jumlah peserta yang keluar dari keanggotaan sebanyak 15 juta hingga November 2017. Agus mengatakan, tidak semua peserta yang keluar itu akibat terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Salah satu sebab pekerja keluar dari kepesertaan BPJSTK karena masa kerja sebagai tenaga kerja di jasa konstruksi selesai. "Hampir 50% karena kontrak jasa konstruksi habis," kata Agus, Kamis (14/12).

Sampai akhir 2017, BPJSTK menargetkan peserta aktif 25,2 juta. Angka tersebut meningkat dari Desember tahun lalu sebanyak 22,6 juta peserta aktif.

Tahun depan, BPJSTK yakin akan menggaet banyak peserta aktif. Apalagi, BPJSTK telah meluncurkan aplikasi digital, Penggerak Jaminan Sosial (Perisai). "Sistem aplikasi perisai ini akan kami tembak ke pelaku-pelaku ekonomi digital," ujar Agus.

BPJSTK sudah melakukan kerjasama dengan pelaku ekonomi digital. Diantaranya, pasarpolis.com, Tokopedia, Go-jek, dan Grab Bike. Aplikasi Perisai telah diluncurkan tiga minggu lalu, dengan 50 agen perisai aktif, terhitung sejak Kamis (14/12). Aplikasi itu meningkatkan 3.000 peserta BPJSTK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini