Hasil Investasi Reasuransi Nasional Indonesia Capai Rp 157,08 Miliar Per Mei 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Nasional Indonesia mencatat hasil investasi perusahaan mengalami penurunan. Juru Bicara Reasuransi Nasional Indonesia Rudy Victor Sinaga menyampaikan sampai Mei 2024, hasil investasi perusahaan mencapai Rp 157,08 miliar.

Rudi menyebut nilai hasil investasi per Mei 2024 sudah mencapai 100,9% dari target perusahaan yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

"Adapun nilai itu turun 16,12%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 187,2 miliar," ujarnya kepada Kontan, Kamis (27/6).


Rudi menjelaskan penurunan hasil investasi itu disebabkan penurunan total aset investasi. Adapun total aset investasi perusahaan hingga Mei 2024, tercatat sebesar Rp 5,75 triliun. Nilai itu turun sebesar 9,34%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 6,351 triliun.

Baca Juga: Penempatan Investasi Reasuransi Nasional Indonesia Didominasi SBN Per Mei 2024

Selain itu, Rudi bilang terdapat juga penurunan dari sisi nilai pasar pada aset investasi pasar uang pada 2024, jika dibandingkan performa investasi pada 2023.

"Di samping itu, pada tahun lalu sampai Mei 2023, ada re-balancing aset investasi dari obligasi korporasi ke SBN dengan total rilis gain sebesar Rp 7,59 miliar. Hal tersebut tidak bisa dilakukan pada 2024," kata Rudi.

Sementara itu, Rudi menyatakan penempatan aset investasi perusahaan didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) per Mei 2024. Dia mengatakan porsi kepemilikan aset investasi hingga Mei 2024 paling banyak ditempatkan di obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3,31 triliun.

"Persentasenya, yakni 57,47% dari keseluruhan total aset investasi perusahaan," ungkapnya.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), total investasi industri reasuransi mencapai Rp 19,8 triliun pada kuartal I-2024. Nilai itu tumbuh 8,6%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 18,3 triliun. Adapun sebanyak 37% penempatan industri di SBN, diikuti 32% deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari