KONTAN.CO.ID - Kinerja pasar modal sepanjang tahun ini yang cenderung positif berdampak baik bagi kinerja PT Taspen (Persero). Hasil investasi yang dikantongi Taspen hingga Juni 2017 meningkat dua digit dibanding periode yang sama tahun lalu.

Hingga semester I tahun ini, Taspen telah memperoleh hasil investasi Rp 8,17 triliun. Angka ini meningkat 10,22% secara year-on-year (yoy). Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menjelaskan, pertumbuhan hasil investasi tersebut disebabkan kenaikan harga saham dan obligasi.

Mayoritas penempatan dana Taspen berada di obligasi sebesar 60,23%. Investasi terbesar kedua berada di deposito 21,05% diikuti sukuk 11,47%, saham 2,3% dan sisanya lain-lain. Total investasi Taspen Rp 215 triliun per akhir Juni 2017. Jumlah tersebut meningkat 8,4% secara yoy.

Iqbal mengakui, porsi investasi saham memang sangat kecil dibandingkan penempatan dana yang lain. "Meski kecil hasil investasi di saham paling gede dibanding yang lain," jelas dia, Rabu (17/8). Jika berdasarkan persentase yield on investment dari total penempatan dana investasi sebesar 9,02%.

Sementara kontribusi dari saham 9,9%, obligasi dan KIK EBA masing-masing meraih imbal hasil sebesar 4,5%. Yield on investment deposito berjangka yang rata-rata dua tahun sebesar 4,17%. "Hasil investasi di deposito memang kecil. Karena itu kami akan mengurangi porsinya sedikit demi sedikit," ujar Iqbal.

Taspen berharap investasinya di deposito akan berkurang menjadi 12% dari posisi akhir Juni lalu sebanyak 21%. Iqbal bilang, besarnya investasi di deposito lantaran perusahaan ini masih menanti saat yang tepat mengucurkan investasi ke saham atau obligasi. "Harga saham dan obligasi masih sangat tinggi jadi untuk menempatkan dana dalam waktu yang tepat kami taruh dulu di deposito," ujar dia. Perusahaan ini menargetkan di akhir tahun ini posisi saham menjadi 9%.

Strategi tersebut diharapkan mampu menggenjot hasil investasi Taspen hingga akhir tahun ini sebesar Rp 17,1 triliun. Ini artinya hingga Juni 2017, Taspen telah memenuhi target hasil investasi 47,78%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati