KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mencatat penurunan hasil investasi, peminat produk asuransi jiwa unitlink syariah diprediksi masih bakal tumbuh. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada penurunan hasil investasi asuransi jiwa syariah, dari Rp 1,53 triliun pada September 2017 menjadi defisit Rp 631 miliar pada September 2018. Padahal, nilai investasi asuransi jiwa syariah meningkat sebesar 10% secara year on year, dari Rp 28,76 triliun pada September 2017 menjadi Rp 31,71 triliun pada September 2018. Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo mengatakan, defisit investasi asuransi jiwa syariah ini disebabkan oleh pasar modal yang kian bergejolak. Memang, investasi asuransi jiwa syariah paling banyak digelontorkan ke portofolio saham syariah. Data OJK menunjukkan, per September 2018, persentase investasi ke saham syariah mencapai 46%, diikuti oleh reksadana syariah 18%, deposito 16%, dan sukuk 5%.
Hasil investasi unitlink syariah turun, ini saran pengamat asuransi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski mencatat penurunan hasil investasi, peminat produk asuransi jiwa unitlink syariah diprediksi masih bakal tumbuh. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada penurunan hasil investasi asuransi jiwa syariah, dari Rp 1,53 triliun pada September 2017 menjadi defisit Rp 631 miliar pada September 2018. Padahal, nilai investasi asuransi jiwa syariah meningkat sebesar 10% secara year on year, dari Rp 28,76 triliun pada September 2017 menjadi Rp 31,71 triliun pada September 2018. Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo mengatakan, defisit investasi asuransi jiwa syariah ini disebabkan oleh pasar modal yang kian bergejolak. Memang, investasi asuransi jiwa syariah paling banyak digelontorkan ke portofolio saham syariah. Data OJK menunjukkan, per September 2018, persentase investasi ke saham syariah mencapai 46%, diikuti oleh reksadana syariah 18%, deposito 16%, dan sukuk 5%.