Berdagang bagi Boru Rumapea sudah menjadi mata pencaharian utamanya sejak tahun 1991. Oleh sebab itu, jatuh bangun dalam menjalani usaha penjualan kain ulos dan songket yang dia alami sudah menjadi seperti makanan sehari-hari. Awal menjajal peruntungan sebagai pengusaha ulos, Boru menyewa sebuah kios di Pasar Sentral, Medan. Berbekal modal usaha sekitar Rp 40 juta, Boru membeli persediaan kain untuk di jual dan untuk bayar sewa serta tetek bengek memulai usaha. Dia terkenal tangguh dan tidak mudah berputus asa, terutama di mata anak-anaknya. Lantaran harus bisa menghasilkan uang dari berjualan kain ulos untuk menghidupi kesembilan anak-anaknya, mau tidak mau wanita ini harus banting tulang agar kainnya bisa terjual.
Hasil jualan ulos untuk membiayai keluarga (2)
Berdagang bagi Boru Rumapea sudah menjadi mata pencaharian utamanya sejak tahun 1991. Oleh sebab itu, jatuh bangun dalam menjalani usaha penjualan kain ulos dan songket yang dia alami sudah menjadi seperti makanan sehari-hari. Awal menjajal peruntungan sebagai pengusaha ulos, Boru menyewa sebuah kios di Pasar Sentral, Medan. Berbekal modal usaha sekitar Rp 40 juta, Boru membeli persediaan kain untuk di jual dan untuk bayar sewa serta tetek bengek memulai usaha. Dia terkenal tangguh dan tidak mudah berputus asa, terutama di mata anak-anaknya. Lantaran harus bisa menghasilkan uang dari berjualan kain ulos untuk menghidupi kesembilan anak-anaknya, mau tidak mau wanita ini harus banting tulang agar kainnya bisa terjual.