KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhenti merokok adalah kalimat yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan bagi para perokok. Alhasil, solusi bagi para perokok yang sulit berhenti adalah mencari produk alternatif dengan risiko yang lebih rendah ketimbang produk rokok standar atau konvensional selama ini. Salah satu produk tembakau alternatif yang bisa dipertimbangkan adalah produk tembakau yang dipanaskan (heated tobacco prodyct), secara komparatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok. Hal tersebut diperkuat dengan hasil kajian literatur ilmiah dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF-ITB) yang berjudul “Kajian Risiko (Risk Assessment) Produk Tobacco Heated System (THS) Berdasarkan Data dan Kajian Literatur.” Anggota tim pengkaji dari SF-ITB Rahmana Emran Kartasasmita menjelaskan, prevalensi merokok di Indonesia tidak kunjung menurun meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Seiring perkembangan teknologi dan inovasi yang didukung dengan penelitian selama dua dekade terakhir, lahir ragam produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, snus, dan kantong nikotin. Kehadiran dari produk ini dapat digunakan untuk membantu perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaannya karena memiliki profil risiko yang jauh rendah daripada rokok.
Hasil Kajian ITB: Produk Tembakau Dipanaskan Lebih Rendah Risiko Dibandingkan Rokok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhenti merokok adalah kalimat yang mudah diucapkan tapi sulit dilakukan bagi para perokok. Alhasil, solusi bagi para perokok yang sulit berhenti adalah mencari produk alternatif dengan risiko yang lebih rendah ketimbang produk rokok standar atau konvensional selama ini. Salah satu produk tembakau alternatif yang bisa dipertimbangkan adalah produk tembakau yang dipanaskan (heated tobacco prodyct), secara komparatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok. Hal tersebut diperkuat dengan hasil kajian literatur ilmiah dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF-ITB) yang berjudul “Kajian Risiko (Risk Assessment) Produk Tobacco Heated System (THS) Berdasarkan Data dan Kajian Literatur.” Anggota tim pengkaji dari SF-ITB Rahmana Emran Kartasasmita menjelaskan, prevalensi merokok di Indonesia tidak kunjung menurun meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Seiring perkembangan teknologi dan inovasi yang didukung dengan penelitian selama dua dekade terakhir, lahir ragam produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, snus, dan kantong nikotin. Kehadiran dari produk ini dapat digunakan untuk membantu perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaannya karena memiliki profil risiko yang jauh rendah daripada rokok.