KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia akan mengalokasikan hingga US$ 150 miliar dalam lima tahun ke depan untuk membeli peralatan dari perusahaan multinasional Amerika Serikat (AS). Peralatan tersebut berupa semikonduktor, dirgantara, dan pusat data. Langkah ini merupakan bagian dari kesepakatan dengan Washington terkait pengurangan tarif perdagangan. Pekan lalu, Amerika Serikat mengumumkan akan memberlakukan tarif impor sebesar 19% terhadap Malaysia mulai 8 Agustus lebih rendah dibandingkan ancaman tarif sebesar 25% yang sempat dilontarkan bulan sebelumnya. Menteri Perdagangan Internasional dan Industri, Tengku Zafrul Aziz, Senin (4/8) dikutip Reuters menjelaskan, perusahaan energi milik negara, Petroliam Nasional Berhad (Petronas), akan membeli gas alam cair (LNG) senilai US$ 3,4 miliar per tahun dari AS. Selain itu, Malaysia juga akan berkomitmen terhadap investasi lintas batas sebesar US$ 70 miliar di Amerika Serikat dalam lima tahun mendatang untuk membantu mengatasi defisit neraca perdagangan antara kedua negara.
Hasil Kesepakatan Dagang, Malaysia Belanja Peralatan dari Amerika US$ 150 Miliar
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia akan mengalokasikan hingga US$ 150 miliar dalam lima tahun ke depan untuk membeli peralatan dari perusahaan multinasional Amerika Serikat (AS). Peralatan tersebut berupa semikonduktor, dirgantara, dan pusat data. Langkah ini merupakan bagian dari kesepakatan dengan Washington terkait pengurangan tarif perdagangan. Pekan lalu, Amerika Serikat mengumumkan akan memberlakukan tarif impor sebesar 19% terhadap Malaysia mulai 8 Agustus lebih rendah dibandingkan ancaman tarif sebesar 25% yang sempat dilontarkan bulan sebelumnya. Menteri Perdagangan Internasional dan Industri, Tengku Zafrul Aziz, Senin (4/8) dikutip Reuters menjelaskan, perusahaan energi milik negara, Petroliam Nasional Berhad (Petronas), akan membeli gas alam cair (LNG) senilai US$ 3,4 miliar per tahun dari AS. Selain itu, Malaysia juga akan berkomitmen terhadap investasi lintas batas sebesar US$ 70 miliar di Amerika Serikat dalam lima tahun mendatang untuk membantu mengatasi defisit neraca perdagangan antara kedua negara.
TAG: