Hasil lelang SUN pekan pertama Mei di bawah target



JAKARTA. Pemerintah kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) di pekan pertama Mei 2017. Dalam lelang Selasa (9/5) total penawaran yang masuk mencapai Rp 24,19 triliun dengan nominal yang dimenangkan pemerintah sebesar Rp 14 triliun.

Namun nominal yang dimenangkan tersebut masih lebih rendah ketimbang hasil lelang pekan sebelumnya pada 25 April yang mencapai Rp 17 triliun dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp 47,13 triliun.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengungkapkan, rendahnya nominal yang dimenangkan pemerintah lebih disebabkan oleh nilai tukar mata uang regional terhadap dollar Amerika melemah 57 poin ke level US$ 13.352 hingga penutupan hari ini.


Ditambah, investor juga tengah menantikan data inflasi April Amerika Serikat yang akan segera dirilis pekan ini. "Sehingga investor masih mempertimbangkan dan menunggu dahulu pekan ini," tukasnya.

Dari sisi domestik, Made melihat tidak ada sentimen yang berarti untuk mempengaruhi lelang kali ini. Meskipun nilai tukar rupiah sedikit melemah namun masih dalam batas wajar. "Data cadangan devisa dalam negeri bagus, rupiah pun masih improve," terangnya.

Dalam lelang kali ini, investor masih menggemari SUN bertenor pendek. Meskipun masih belum adanya kepercayaan diri dari pelaku pasar untuk masuk ke tenor panjang, dalam lelang kali ini seri FR0074 juga cukup diminati oleh investor.

"Pemerintah juga perlu untuk penerbitan portofolio seri tenor panjang dan sekaligus ingin menambah outstanding seri ini karena likuiditasnya semakin bagus di pasar sekunder," pungkasnya.

Ada lima seri obligasi negara yang ditawarkan pemerintah. Pertama, SPN03170811. Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 5 triliun dari surat utang ini, dengan yield rata-rata tertimbang 4,97% dan imbalan diskonto. Efek tersebut akan jatuh tempo 11 Agustus 2017.

Kedua, pemerintah memenangkan Rp 2,3 triliun dari SPN12180511, dengan yield rata-rata tertimbang 5,84% dan imbalan diskonto. Seri ini jatuh tempo 11 Mei 2018.

Ketiga, seri FR0061. Pemerintah menerima penawaran sebesar Rp 5,12 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang 6,71% dan kupon 7%. Keempat, seri FR0074, jumlah penawaran yang dimenangkan pemerintah mencapai Rp 2,85 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,52% dan kupon 7,5%.

Kelima, seri FR0072. Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 1,45 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,82% dan kupon 8,25% yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2036.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto