KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil notulen rapat Federal Open Market Committee, Kamis (8/7) dini hari nampak memperlihatkan The Federal Reserve (The Fed) tetap optimistis pada pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Nilai tukar rupiah makin tertekan. Berdasarkan Bloomberg, rupiah melemah 0,29% ke Rp 14.525 per dollar AS. Kompak, Jisdor di laman Bank Indonesia juga melemah 0,33% ke Rp 14.525 per dolar AS. Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan notal rapat The Fed semalam menunjukkan The Fed masih bersikap hati-hati pada pemulihan ekonomi AS. Namun, di satu sisi The Fed juga sudah menyiapkan langkah pemangkasan stimulus moneter yang siap dilakukan di tahun ini. Alhasil, dollar AS jadi menguat.
"Jika ekonomi AS terus meningkat lebih baik dari proyeksi, tapering akan dilakukan tahun ini," kata Andian, Kamis (8/7). Baca Juga: Rupiah Jisdor melemah 0,33% ke Rp 14.548 per dolar AS pada Kamis (8/7) Sementara, Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengatakan hasil notula FOMC sudah diekspektasikan pelaku pasar (price in). Menurutnya, pelemahan rupiah dominan disebabkan oleh yield US Treasury yang kembali turun ke level 1,2% per Kamis (7/7). "Yield US Treasury yang turun harusnya menjadi dorongan bagi masuknya modal asing ke Indonesia dan menguntungkan rupiah, tetapi persoalan pandemi dalam negeri yang masih membatasi," kata Fikri.