Hasil Panen Raya Jagung Meleset Dari Hitungan



JAKARTA. Hingga saat ini, pemerintah masih menghitung hasil panen jagung pada musim panen raya lalu. Direktur Budidaya Serelia Kementerian Pertanian Siwi Purwanto memperkirakan, hasil panen raya jagung jumlahnya sekitar 7,5 juta-8,5 juta ton, lebih rendah dari yang diperkirakan.“Panen kemarin memang berkurang karena musim tanam mundur dan kemudian hujan banyak turun yang membuat kualitas rendah (banyak air),” ujarnya. Sedangkan pada panen Mei-Juli diperkirakan volumenya sekitar 2,5 juta ton. Perkiraan produksi jagung pada 2010 yaitu pada subround I (Januari-April) diperkirakan mencapai 9.3 juta ton, subround II (Mei-Juli) sebesar 6, 3 juta ton dan sisanya dihasilkan pada subround III (Agustus-Oktober).Sayangnya, suplai jagung dari lahan di pasar domestik ini tak mampu mengerek harga jual. Soalnya, kualitas jagung hasil panenan terbilang jelek akibat tingginya curah hujan. Kualitas jagung seharga Rp 2.400 per kg standarnya adalah Standar Nasionbal Indoensia (SNI) mutu I, yaitu kadar air (KA) maksimal 14%, butir pecah maksimal 1% dan kotoran maksimal 1%.Adapun mutu II; KA maksimal 14%, butir pecah maksimal 3% dan kotoran maksimal 1%. Sementara mutu II, KA maksimal 15%, butir pecah maksimal 7% dan kotoran maksimal 2% untuk mutu II dan III biasanya harganya maksimal Rp 2.300 per kg. Sedangkan untuk jagung yang memiliki kadar air lebih dari 15% dan aflaktosin lebih dari 50 ppb (part per billion) saja harganya Rp 1.700-Rp 2.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: