Hasil pemilu menopang aussie



JAKARTA. Dollar Australia menguat terhadap sebagian besar mata uang utama dunia, dipengaruhi oleh sejumlah data ekonomi yang positif dari China, sebagai mitra dagang penting bagi Australia.

Hingga Senin (9/9), pukul 18.00 WIB, pasangan AUD/USD menguat 0,17% menjadi 0,9201 dibandingkan hari sebelumnya. AUD/JPY menguat 0,59% menjadi 91,5710. Tapi, pairing EUR/AUD menguat 0,03% menjadi 1,4341 dibanding hari sebelumnya.

Aussie menguat setelah data neraca perdagangan China membaik. Inflasi China juga bergerak stabil, seiring produksi industri tumbuh di laju tercepat sejak Desember 2012.


Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, kemenangan Tonny Abbot dari partai koalisi Liberal dan National dalam pemilihan akhir pekan lalu, mendapat respon positif dari pelaku pasar. "Jika Australia berada di bawah pimpinan Abbot, risiko politik akan berkurang dibanding pemerintahan yang dipimpin partai buruh," kata Zulfirman.

Koalisi Abbot berjanji untuk mencapai surplus anggaran 1% dari produk domestik bruto dalam satu dekade dan memangkas pajak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Penguatan aussie terhadap yen tak hanya dipengaruhi dari sisi positif Australia. Mata uang Jepang ini melemah setelah Tokyo ditunjuk sebagai tuan rumah Olimpiade 2020. Ini mendorong optimisme terhadap paket kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk melemahkan yen sebesar 13% tahun ini.

Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures mengatakan, pasangan AUD/USD menguat karena data negatif ekonomi AS. "Data tenaga kerja AS yang berada di bawah prediksi memberi tekanan kepada greenback," ujarnya.

Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures mengatakan, euro masih berada dalam tekanan menjelang pertemuan gubernur bank sentral Eropa Kamis mendatang, yang diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga bank pada level terendah saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati