Hasil produksi pabrik Jepang bulan Agustus turun akibat pengurangan produksi mobil



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Hasil produksi industri Jepang turun untuk bulan kedua secara berturut-turut pada Agustus karena pandemi Covid-19 di kawasan Asia yang mengganggu rantai pasokan bagi pembuat mobil yang sudah menghadapi hambatan dari kekurangan chip yang berkepanjangan.

Data terpisah yang dikeluarkan pada hari Kamis (30/9) menunjukkan, penjualan ritel bulan Agustus tergelincir untuk pertama kalinya dalam enam bulan karena rumah tangga memangkas pengeluaran di tengah lonjakan virus corona. Ini menandakan sentimen konsumen yang lesu.

Lebih lanjut, data terbaru memperlihatkan bahwa pandemi terus menggerogoti ekonomi Jepang pada kuartal ini, dan menimbulkan tantangan langsung bagi perdana menteri berikutnya, Fumio Kishida, yang menang dalam pemilihan kepemimpinan partai yang berkuasa pada hari Rabu (29/9).


Hasil produksi pabrik turun 3,2% pada Agustus dari bulan sebelumnya. Penurunan dipicu oleh produksi mobil dan mesin elektronik yang lebih lemah. Ini juga menandai kontraksi bulan kedua berturut-turut setelah penurunan 1,5% pada Juli.

Koreksi itu lebih besar dari perkiraan dalam jajak pendapat ekonomi Reuters dengan penurunan 0,5%.

Produsen mobil besar Jepang termasuk Toyota Motor Corp, Nissan Motor Co dan Honda Motor Co telah menghadapi pengurangan produksi sejak akhir Agustus karena kekurangan komponen, yang dapat berdampak jangka panjang hingga Oktober. Lobi industri memperingatkan pada awal bulan ini.

Baca Juga: Bank Dunia: Varian Delta menghambat pertumbuhan ekonomi di Asia Timur dan Pasifik

Produsen yang disurvei oleh pemerintah mengharapkan output naik 0,2% pada bulan September dan 6,8% pada bulan Oktober.

Pemerintah Jepang juga menurunkan penilaian produksi industri untuk pertama kalinya sejak April 2020.

Analis memperkirakan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu tumbuh pada kecepatan tahunan sebesar 1,2% pada kuartal Juli-September ini. Ini pertumbuhan yang jauh lebih lemah daripada negara maju lainnya, karena pembatasan virus corona yang menghentikan konsumsi swasta.

Data pemerintah terpisah pada hari ini juga menunjukkan, penjualan ritel lebih lemah dari yang diharapkan, setelah turun 3,2% pada Agustus dari tahun sebelumnya.

Itu menandai penurunan pertama dalam enam bulan dan lebih besar dari perkiraan pasar rata-rata untuk penurunan 1,0%.

Penjualan ritel yang lebih buruk dari perkiraan terjadi setelah Jepang mengatakan awal pekan ini akan mengangkat pembatasan coronavirus di semua wilayah pada hari ini, mengingat penurunan tajam dalam kasus Covid-19 dan karena sekitar 60% populasi telah divaksinasi sepenuhnya.

Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, penjualan ritel turun 4,1% yang disesuaikan secara musiman.

Selanjutnya: Melunak, Kim Jong Un berniat memulihkan hotline antar-Korea mulai bulan Oktober

Editor: Anna Suci Perwitasari