KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup stagnan di level Rp 14.253 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (9/9). Sementara itu, rupiah Jisdor berada di level Rp 14.272 per dolar AS atau melemah tipis 0,04% dibandingkan dengan hari sebelumnya. 

Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, pergerakan rupiah pada hari ini mendapat sentimen dari potensi tapering Federal Reserve yang masih membayangi.

Untuk Jumat (10/9), fokus investor pada rapat European Central Bank (ECB) yang digelar Kamis malam. Nanang bilang, hal ini bakal menjadi sentimen utama dalam pergerakan rupiah di akhir pekan ini. 

“Hasil ECB dinantikan dan akan menjadi kekhawatiran pasar,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (9/9).

Baca Juga: Rupiah spot ditutup stabil di level Rp 14.253 per dolar AS pada hari ini (9/9)

Kekhawatiran ini ditambah dengan kondisi ekonomi global yang kembali lesu, dan serta penyebaran pandemi Covid-19 varian delta yang masih berlangsung.

Nanang menambahkan, bila dalam rapat tersebut ECB mengumumkan tapering, ini akan menguntungkan mata uang safe haven seperti dolar AS, dan akan membuat harga saham berguguran. Rupiah yang merupakan aset berisiko pun berpeluang terseret.

“Untuk akhir pekan, ECB meeting akan dilihat pasar. Namun, bila ECB dovish, maka tidak menutup kemungkinan dolar AS pun akan dirugikan, ditambah lagi dengan initial jobless claim yang diperkirakan sedikit mengalami kenaikan,” kata dia.

Nanang pun perkirakan, pergerakan rupiah Jumat (10/9) berada dalam rentang Rp 14.220 per dolar AS – Rp 14.300 per dolar AS.

Selanjutnya: IHSG berpeluang menguat lagi pada Jumat (10/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari