KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya menaikkan harga saham dengan memperkecil jumlah saham beredar atawa reverse stock yang dilakukan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) justru membuat harga saham ini makin melorot. Pasar merespons kenaikan harga saham BNBR yang sudah lama bercokol di level Rp 50 menjadi Rp 500 setelah aksi reverse stock dengan aksi jual. Akibatnya, harga saham BNBR tersungkur ke level Rp 104 pada perdagangan Jumat (8/6). Saham BNBR yang sudah menyusut 79% itu pun akhirnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran turun kelewat signifikan. Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, aksi reverse stock yang dilakukan manajemen BNBR justru membuat harga saham ini semakin merosot. "Mereka yang beli di harga lebih rendah, aksi reverse stock dianggap kesempatan untuk keluar karena harganya lebih tinggi," ujar William.
Hasil restrukturisasi utang belum terlihat, harga saham BNBR berpotensi turun dalam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya menaikkan harga saham dengan memperkecil jumlah saham beredar atawa reverse stock yang dilakukan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) justru membuat harga saham ini makin melorot. Pasar merespons kenaikan harga saham BNBR yang sudah lama bercokol di level Rp 50 menjadi Rp 500 setelah aksi reverse stock dengan aksi jual. Akibatnya, harga saham BNBR tersungkur ke level Rp 104 pada perdagangan Jumat (8/6). Saham BNBR yang sudah menyusut 79% itu pun akhirnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran turun kelewat signifikan. Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, aksi reverse stock yang dilakukan manajemen BNBR justru membuat harga saham ini semakin merosot. "Mereka yang beli di harga lebih rendah, aksi reverse stock dianggap kesempatan untuk keluar karena harganya lebih tinggi," ujar William.