JAKARTA. Periode perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah berakhir pada Kamis 20 Juli lalu. Namun, proses tersebut belum sepenuhnya usai. "Prosesnya masih berjalan, finalnya akan kami sampaikan pada 27 Juli," ujar Dileep Srivastava, Dirketur sekaligus Sekretaris Perusahaan BUMI kepada KONTAN, Jumat (21/7). Ia menjelaskan, ada tiga tahapan utama dalam proses rights issue BUMI.Tahap pertama sudah dilewati dengan berakhir periode perdagangan HMETD tersebut. Tahap berikutnya, yakni penjatahan efek tambahan dan penjatahan efek tambahan akan dilaksanakan pekan depan. "Jadi, masih terlalu prematur untuk mengetahui apakah investor ritel turut melakukan subscribe," jelas Dileep. Asal tahu saja, KONTAN memperoleh informasi setidaknya dari dua broker. Keduanya menyatakan, sedikit sekali investor ritel yang ikut serta rights issue BUMI lantaran harga pelaksanaannya yang jauh di atas harga pasar, yakni Rp 926 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Hasil rights issue BUMI diumumkan 27 Juli
JAKARTA. Periode perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah berakhir pada Kamis 20 Juli lalu. Namun, proses tersebut belum sepenuhnya usai. "Prosesnya masih berjalan, finalnya akan kami sampaikan pada 27 Juli," ujar Dileep Srivastava, Dirketur sekaligus Sekretaris Perusahaan BUMI kepada KONTAN, Jumat (21/7). Ia menjelaskan, ada tiga tahapan utama dalam proses rights issue BUMI.Tahap pertama sudah dilewati dengan berakhir periode perdagangan HMETD tersebut. Tahap berikutnya, yakni penjatahan efek tambahan dan penjatahan efek tambahan akan dilaksanakan pekan depan. "Jadi, masih terlalu prematur untuk mengetahui apakah investor ritel turut melakukan subscribe," jelas Dileep. Asal tahu saja, KONTAN memperoleh informasi setidaknya dari dua broker. Keduanya menyatakan, sedikit sekali investor ritel yang ikut serta rights issue BUMI lantaran harga pelaksanaannya yang jauh di atas harga pasar, yakni Rp 926 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News