KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Itama Ranoraya Tbk. (
IRRA) memutuskan tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2023. Hal itu sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung Kamis (25/4). Direktur IRRA Viertin M.L Tobing mengatakan, laba bersih yang diperoleh tahun 2023 sebesar Rp 5,19 miliar akan menjadi laba yang ditahan, "Sesuai dengan pemaparan kami saat RUPS, laba bersih kami senilai Rp5,19 miliar atas 2023 itu menjadi laba ditahan," paparnya saat PE secara virtual, Kamis (25/4).
Sebagai informasi, laporan keuangan IRRA dicap wajar dengan pengecualian dari Auditor Kreston, sebab beban pokok senilai Rp 21,21 miliar seharusnya mempengaruhi laba bersih IRRA.
Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) Catat Kinerja Tumbuh di Kuartal I 2024 Dengan demikian, jika IRRA mengakui nilai tersebut maka seharusnya emiten farmasi ini menderita kerugian. Pada laporan keuangan tahun 2023, IRRA mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp 5,19 miliar, turun drastis dari laba di tahun 2022 yang mencapai Rp 48 miliar.
Pendapatan IRRA tercatat turun menurun menjadi Rp 696,30 miliar dari Rp 753,57 miliar di tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari